Mohon tunggu...
Dhiya Fauzia Fahrudini
Dhiya Fauzia Fahrudini Mohon Tunggu... Penulis - We are what we think!

Perbaiki diri dan lakukan yang terbaik! Mari belajar dan bertumbuh bersama!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Percakapan...

23 Juni 2022   13:39 Diperbarui: 23 Juni 2022   13:48 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari lalu, salah seorang sahabat mengirim pesan kepadaku.

"Bunda, pengen pinjem buku kalo ketemu."

"Iya boleh, buku apa?"

"Buku seputar parenting, atau buku pranikah atau buku motivasi islam. Buku yang lagi aku baca udah mau tamat, jadi butuh bacaan yang lain."

"Boleh-boleh."

(For your information, beberapa sahabat memanggilku dengan sebutan bunda ya, hehe..)

Baru-baru ini, sahabatku ini kirim pesan lagi.

"Bunda, mau pinjem buku ya minggu depan."

"Okee.." 

"Yang segede gini ada? Tapi gamau satu wkwk, soalnya cuman beres seminggu."

"Wkwk, iya sok, mau berapa?"

"Pengen banyak, bahan buat baca. Tapi bunda pas wisuda datengnya naik umum apa gimana, soalnya bisi berat."

"Iya sok bunda mah, alhamdulillah ada yang pinjem, bun jadi ketrigger buat semangat baca juga."

"Yuk bun, sebenernya aku bukan tipe yang suka baca, tapi sedang berusaha membiasakan aja."

Akhirnya aku tawarkan beberapa buku yang aku punya untuk dipinjamkan nanti. Masyaa Allah, dari percakapan ini, aku menyadari beberapa hal. 

Allah adalah penulis skenario terbaik untuk setiap hamba-Nya. Bukan tanpa alasan mengapa sahabatku ini tiba-tiba meminjam buku kepadaku, bukan kepada yang lain. Saat itu kondisiku memang sedang jauh dari buku dan lebih dekat ke gadget, lalu Allah sepertinya menegurku melalui percakapan ini. Pernah merasa seperti ini? 

Buku-buku di rak buku sudah melambai-lambai loh sedari lama, tapi belum juga kuhampiri untuk sekedar dibaca beberapa halaman setiap hari. Satu buku yang sedang kubaca saat ini saja, betapa lama sekali untuk selesai, sering terhalang banyak alasan yang membuatku mengabaikan untuk menyelesaikannya. 

Ketika percakapan ini terjadi, aku merasa tergerak juga untuk mulai membaca lagi. Malu rasanya, sahabatku begitu bersemangat untuk meminjam dan membaca buku yang aku punya, tetapi pemiliknya sendiri malas-malasan baca. Hehe.. Niat baik dan semangat itu bisa menular ketika terutarakan yaa.. 

Niat baik yang kita pikir tak bisa diwujudkan, ketika diikhtiarkan Allah akan membukakan jalan. Sahabatku kekurangan bahan bacaan, sedangkan aku punya bahan bacaan, lalu Allah pertemukan. Indah bukan? Niat baiknya Allah mudahkan, semangatku Allah pulihkan. MasyaaAllah.. 

Ada banyak cara Allah menegur hamba-Nya, termasuk dengan menghadirkan orang-orang yang menurut kita 'tiba-tiba' mengirim pesan, meminta bantuan, atau curhat pada kita. Asal kita peka dan mau mencari maksud apa yang sedang Allah hadirkan, insyaAllah akan berbuah hikmah untuk kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun