Pada tahap ini, perkuat dengan ilmu, gali terus ilmu-Nya, cari keutamaannya sehingga tidak sampai pada tahap mau saja, tetapi berlanjut untuk melakukannya lagi dan lagi. Sambil berusaha memperbaiki diri, sambil menggali ilmu tentang cara memperbaiki diri yang sesuai syari’at, sehingga menambah keteguhan hati dalam menjalankannya. Terus perkaya diri dengan ilmu lalu mengamalkannya, semoga Allah teguhkan keimanan kita di jalan-Nya.
Kunci ketiga, mau terus. Tahapan akhir setelah kita memiliki kemauan yang kuat dan memperkaya diri dengan ilmu adalah menjadikan kebaikan itu amalan yang istiqomah. Bukankah amalan yang sedikit namun berkelanjutan adalah amalan yang paling dicintai Allah?
Pada tahap ini, kebaikan-kebaikan itu telah menjadi akhlak pribadi kita. Tanpa berpikir panjang, kita sudah menikmati kebaikan-kebaikan yang sudah dibiasakan. Sehingga bisa berlanjut ke tahapan berikutnya. Bukankah tahap ketiga adalah tahap terakhir? Betul, namun rasanya ada yang yang lebih penting setelah tahap ketiga ini, apakah itu?
Ikhlas. Ini mungkin dirasakan sebagai tahapan yang paling sulit. Tetapi setidaknya setiap waktu kita terus berlatih menjaga kekonsistenan dalam beramal sembari belajar ikhlas seumur hidup kita. Ikhlas berarti memurnikan ketaatan kepada Allah saja. Dengan begitu, amalan-amalan kita akan bernilai ibadah di sisi-Nya.Â
Mari kita amalkan, semoga Allah memberi kemudahan diri kita untuk berbuat kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H