Iya, berbuat baik itu mudah dan indah. Allah bahkan memberikan balasan yang luar biasa bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dengan tulus ikhlas karena-Nya. Tidak percaya? Silakan buktikan! Bahkan bukan hanya balasan berupa surga dan pahala yang mengalir yang tidak bisa kita lihat saat ini, tetapi secara psikologis pun pasti akan berdampak besar ketika kita melakukan sebuah kebaikan. Namun, sering kali kita mengeluh, kok kebaikan itu sulit ya ?
Ingin hijrah, tapi..
Ingin berhijab, tapi..
Ingin sedekah, tapi...
Ingin menolong orang lain, tapi..
Intinya, ‘tapi’ dijadikan alasan utama yang menghijab diri untuk berbuat baik. Ingat! Penyesalan itu datang di akhir, maka jangan biarkan penyesalan itu kita buat sendiri.
Kunci pertama untuk berbuat baik adalah mau. Niatkan di dalam hati karena Allah. Jangan sampai baru disodorkan kotak amal, sudah banyak berpikir ini dan itu, baru mau ke pengajian, sudah berpikir kesana sini, mau ini dan itu akhirnya tidak jadi. Tentu merepotkan diri sendiri bukan?
Yang penting ada kemauan, pasti ada jalan. Yakinlah, Allah memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya bukan? Siapakah dia? Jelas orang yang mau menjemputnya.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut: 69)
Selama itu kebaikan, sesuai Al-Quran dan Sunnah, coba tanamkan pada diri, jadikan mindset kita, bahwa bismillah, saya mau mencoba. Lihatlah bagaimana Allah membukakan jalan.
Kunci kedua, mau lagi. Ternyata, kajian itu seru. Ternyata, berhijab itu nyaman. Ternyata, sedekah itu membuat hati kita tenang dan bahagia ketika melihat penerimanya tersenyum. Ternyata membeli buku islam itu dampaknya luar biasa. Dan ternyata-ternyata lainnya. Alhamdulillah. Setelah kemauan sudah hadir dalam diri, kemauan kita akan naik tingkat menjadi ketagihan alias ingin melakukannya lagi.