Mohon tunggu...
Dhiya Fahriyyah Maritza
Dhiya Fahriyyah Maritza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Administrasi Publik (UMJ)

Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktivis Influencer terhadap Gerakan Sosial

8 Januari 2023   19:53 Diperbarui: 8 Januari 2023   21:09 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pembahasan sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa influencer memiliki peranan dan pengaruh besar terhadap masyarakat karena mereka dapat menggiring opini. Platform social media saat ini sebagai waduh menampung aspirasi dan bebas berpendapat terkait masalah sosial,politik serta menyebarkan informasi dengan cepat ke publik. Hal ini, berpeluang besar karena selama ini tidak disediakannya oleh media komunikasi konvensional (media komunikasi massa).  Bukti nyata terkait ini terlihat dari beberapa kasus kampanye di sosial media dengan menggunakan hastag melalui ruang publik seperti LGBT, RUU KUHP, revisi UU KPK, UU Omnibus Law dan semacamnya.

Dengan demikian, keterkaitan antara influencer terhadap gerakan sosial dapat direalisasikannya, seperti hal-nya kasus tersebut. Mengapa influencer berpengaruh? Karena mereka ikutserta mendukung dengan mengkampanyekan hal tersebut untuk menggiring opini masyarakat yang merupakan salah satu bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat sekitar. Tentunya influencer besar memiliki pengaruh yang kuat dan membantu masyarakat agar aspirasi mereka didengarkan. Terdapat pula gerakan sosial baru (New Social Movement) yang membahas terkait hal-hal yang bersifat nilai, kebudayaan, gaya hidup dan HAM (Hak Asasi Manusia). Terkait ini, banyak dari influencer yang mengkampanyekannya. Walupun tidak menggunakan hastag sebagai acuannya dengan cara lain mereka melakukan itu melalui video pendek, lelucon, sindiran atau bahkan lawakan. Seperti influencer Kiki Syahputri, yang meroasting para pejabat melalui lawakannya dengan mesisihkan aspirasi masyarakat yang tidak di dengar oleh aparatur pemerintahan. Upaya ini salah satu bentuk dari gerakan sosial yaitu, gerakan ekspresif (expressive movement). Dengan aksi-aksi yang kreatif  melalui platform social media, tanpa disadari gerakan ini sebagai kesadaran kolektif dalam menyebarkan informasi ruang publik kepada khalayak banyak.

Nah, melalui analisis tersebut, pengaruh influencer memberikan dampak serta kekuatan yang besar, mereka berperan untuk menjadi partisipasi dalam proses feedback kebijakan pemerintahan sebagai wujud megkespresikan aspirasi masayarakat atas kepuasan atau tidaknya keputusan aparatur politik melalui ruang publik serta sebagai civil society. Pengaruh ini ditimbulkan rasa empati influencer kepada masyarakat yang berkontribusi pada kepentingan masyarakat tidak sebagai kepentingan pribadi sebagai bentuk popularitasnya.

Sebagai seorang mahasiswa tentunya kita bertanya-tanya kepada diri sendiri maupun kepada orang disekitar kita. Apakah kita sebagai mahasiswa dapat ikutserta menjadi seorang influencer dalam  gerakan sosial?ketertarikan itu tentunya pasti tertanam dalam diri sendiri sebagai wujud sifat jiwa sosial. 

Dari pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa, generasi millenial memiliki peran untuk menjadi influencer. Tentunya menjadi influencer bagi mahasiswa dapat memberikan vibrasi positif kepada orang lain serta berpeluang untuk mendapatkan kerja sama. Dengan memulai membuat konten edukasi ataupun yang sejenisnya di platfrom social media serta kreativitas yang dimiliki untuk menarik perhatian audiens yang dapat memberikan interaksi yang aktraktif dan tanggapan yang positif memberikan peluang bahwa konten yang diposting disegani oleh audiens (khalayak banyak).

Dalam partisipasi gerakan sosial mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta melakukan kegiatan bantuan sosial kepada panti asuhan dengan program "RTL LKTD" yang dikerahkan oleh BEM FISIP dengan mengikutsertakan mahasiswa Angkatan 2022 upaya bentuk kepedulian sesama manusia serta sebagai wujud melatih jiwa sosial yang dilakukan dari hal yang ringan. Partisipasi lain dalam gerakan sosial melalui demo mahasiswa serta membuat kampanye dalam memberikan perlawanan terhadap ketidaksetujuan perubahan sosial yang merugikan khalayak banyak. Para mahasiswa bergabung menjadi satu mengeluarkan suara rakyat untuk melakukan perubahan yang tidak sesuai.  Dengan ini memberikan bukti nyata, bahwa mahasiswa dapat merealisasikan dan mengaktualisasikan gerakan sosial secara langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun