Mohon tunggu...
Dhiya Elquds
Dhiya Elquds Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia dini, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hallo, nama saya Dhiya El Quds saya lahir di Tasikmalaya, 26 April 2003. Saya merupakan mahasiswa Program Study PGPAUD di Universitas Pendidikan Indonesia. Hobi saya adalah mengetahui apa yang belum diketahui lewat jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Anak Usia Dini Melalui Kisah Nabi dan Rosul

10 November 2024   11:40 Diperbarui: 10 November 2024   11:57 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak-anak mendapatkan pendidikan dengan ditanamkan dan memegang nilainilai karakter baik dan kejujuran, anak usia 4-6 tahun tergolong anak usia dini yang memiliki perkembangan dan kecerdasan anak usia dini sangatlah pesat(Riati, 2016). Usia ini sering disebut sebagai usia prasekolah. Namun pada usia ini pula anak anak perlu cara atau metode dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran tersebut, upaya itu menggunakan metode bercerita. Sehingga pendidikan anak pada usia pra-sekolah merupakan tahapan pendidikan sebelum pendidikan dasar, yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Hal ini dilaksanakan melalui dorongan pedagogik untuk mendorong tumbuh dan kembang jasmani dan intelektual agar anak siap melanjutkan pendidikan berkelanjutan yang diselenggarakan melalui jalur resmi, nonformal, dan informal (Wang & Hoot, 2006).

Pembentukan karakter anak, agar mencapai keberhasilan dalam cita-citanya, anak diharapkan mampu menerapkan sikap kejujuran, hanya kejujuranlah yang dapat menumbuhkan keadaan hidup ke arah yang lebih baik, tanpa kejujuran menyebabkan gagalnya segala usaha (Yaumi, 2014).

Kisah-kisah teladan dari para nabi dan rasul sangat penting dalam ajaran Islam, karena mereka memberikan contoh hidup yang patut diteladani dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, maupun alam sekitar. Berikut beberapa kisah teladan dari beberapa nabi dan rasul:

1. Nabi Adam AS: Keikhlasan dan Tawbah

Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah. Kisahnya mengajarkan tentang keikhlasan, tanggung jawab, dan pentingnya bertaubat. Ketika Nabi Adam dan istrinya, Hawa, diperintahkan oleh Allah untuk tinggal di surga dan tidak mendekati pohon yang dilarang, keduanya tergoda oleh godaan iblis dan akhirnya melanggar perintah Allah. Namun, ketika mereka menyadari kesalahan mereka, mereka segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Allah pun menerima taubat mereka dan mengajarkan mereka bagaimana menjalani hidup di bumi. Dari kisah ini kita belajar bahwa setiap kesalahan dapat diperbaiki dengan taubat yang tulus dan kembali kepada Allah.

2. Nabi Nuh AS: Kesabaran dan Keteguhan

Nabi Nuh AS diutus untuk memperingatkan umatnya yang menyembah berhala dan hidup dalam kekufuran. Beliau berdakwah selama lebih dari 900 tahun, namun hanya sedikit yang beriman. Ketika perintah Allah datang untuk membangun bahtera besar karena akan datangnya banjir besar, Nabi Nuh tetap sabar dan tekun mengerjakan tugasnya meskipun dicemooh dan ditertawakan oleh kaumnya. Kisah Nabi Nuh mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dalam berdakwah dan keteguhan dalam menghadapi ujian serta tanggung jawab dalam menyampaikan wahyu Allah.

3. Nabi Ibrahim AS: Keteguhan Iman dan Pengorbanan

Nabi Ibrahim AS adalah contoh teladan dalam keteguhan iman dan pengorbanan kepada Allah. Ketika Allah memerintahkan Ibrahim untuk meninggalkan istrinya, Siti Hajar, dan anaknya, Nabi Ismail, di padang pasir yang tandus, Ibrahim tidak ragu dan taat pada perintah Allah. Pada saat yang lain, ketika Allah mengujinya untuk menyembelih anaknya Ismail sebagai ujian keimanan, Nabi Ibrahim dan Ismail sama-sama taat kepada Allah, meskipun perintah itu sangat berat. Namun, Allah menggantikan pengorbanan itu dengan seekor domba. Kisah ini mengajarkan kita tentang ketaatan kepada Allah, keteguhan iman, dan pengorbanan demi mencapai ridha-Nya.

4. Nabi Musa AS: Kepemimpinan dan Keadilan

Nabi Musa AS diutus untuk membebaskan Bani Israel dari penindasan Firaun yang zalim. Dengan keberanian dan kepemimpinan yang kuat, Nabi Musa memimpin umatnya melalui berbagai ujian, termasuk ketika Allah membelah Laut Merah untuk menyelamatkan mereka dari tentara Firaun yang mengejar. Nabi Musa juga mengajarkan pentingnya kesabaran dan keadilan, serta berpegang pada wahyu Allah meskipun menghadapi tantangan besar. Kisah Nabi Musa menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati harus memiliki keberanian, keteguhan, dan selalu berpegang pada kebenaran.

5. Nabi Yusuf AS: Kesabaran, Keindahan Akhlak, dan Pengampunan

Nabi Yusuf AS adalah contoh teladan dalam hal kesabaran, keindahan akhlak, dan pengampunan. Dikhianati oleh saudara-saudaranya, dijebak, dan dipenjara, Yusuf tetap sabar dan teguh dalam imannya kepada Allah. Ketika akhirnya dia diangkat menjadi pemimpin di Mesir dan bertemu dengan saudara-saudaranya yang dulu mengkhianatinya, Yusuf memaafkan mereka dan menunjukkan akhlak yang mulia. Kisah Yusuf mengajarkan kita tentang pentingnya sabar dalam menghadapi ujian hidup, menjaga akhlak, dan memaafkan orang lain meskipun mereka telah berbuat salah.

6. Nabi Muhammad SAW: Teladan dalam Semua Aspek Kehidupan

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi umat Islam dalam segala aspek kehidupan. Beliau adalah seorang pemimpin, suami, ayah, dan sahabat yang memiliki akhlak yang sempurna. Kisah hidup Nabi Muhammad penuh dengan pengajaran tentang kesabaran, kejujuran, ketulusan hati, kasih sayang, serta perjuangan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Dalam berbagai peristiwa seperti Perang Badar, Perang Uhud, dan Haji Wada', beliau selalu menunjukkan sikap yang penuh kebijaksanaan dan keberanian. Keteladanan beliau dalam bersikap, berperilaku, dan menghadapi tantangan hidup menjadi pedoman bagi umat Islam hingga hari ini.

7. Nabi Isa AS: Kasih Sayang dan Penyembuhan

Nabi Isa AS dikenal sebagai seorang nabi yang penuh kasih sayang kepada umat manusia, serta memiliki kemampuan menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Beliau mengajarkan pentingnya cinta kasih, tolong-menolong, dan kepedulian terhadap sesama. Nabi Isa juga mengingatkan umatnya untuk selalu menyembah Tuhan dan hidup dalam kebenaran. Kisah Nabi Isa mengajarkan kita tentang pentingnya empati, kepedulian terhadap orang lain, dan selalu berpegang pada ajaran Tuhan.

Kisah-kisah nabi dan rasul ini bukan hanya untuk dipelajari, tetapi juga untuk dijadikan teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti Nabi Adam ddengan keikhlasan dan  ketabahanya, Nabi Nuh dengan kesabaran dan ketangguhanya, Nabi Ibrahim dengan keteguhan iman dan pengorbanan, Nabi Musa dengan kepemimpinan dan keadilan, Nabi  Yusuf dengan kesabaranya, dan nabi Muhammad dengan teladanya dalamaspek semua kehidupan. Setiap nabi membawa pesan yang sesuai dengan zaman dan tantangannya, namun semuanya memiliki inti yang sama, yaitu untuk mengajak umat manusia menuju jalan yang benar dan mendekatkan diri kepada Allah.

Referensi

Wardani, K., & Afandi, N. K. (2023). Implementasi Metode Bercerita Dalam Membentuk Karakter Jujur Pada Anak Usia Dini. Jurnal Warna : Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 8(2), 110–122. https://doi.org/10.24903/jw.v8i2.1320

(Wardani & Afandi, 2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun