Plastik adalah jenis material yang sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai benda yang terbuat dari plastik seperti kantong belanja, peralatan rumah tangga, mainan, hingga kemasan makanan dan minuman sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup manusia yang bergantung pada plastik sebab harganya murah dan mudah didapatkan. Banyaknya benda-benda yang terbuat dari plastik dapat membentuk tumpukan sampah jika benda tersebut sudah tidak digunakan lagi.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia sudah berada dalam status darurat sampah plastik sebab penduduk Indonesia dapat menghasilkan 64 juta ton sampah plastik setiap harinya. Menurut Survei Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, komposisi  sampah  yang  dihasilkan  dari  aktivitas  manusia  adalah 60-70%  sampah organik, sisanya 30-40% berasal dari sampah anorganik. Sampah plastik menduduki komposisi sampah anorganik terbesar kedua, yaitu 14%.
Sampah plastik adalah jenis limbah yang sulit terurai. Penguraian plastik membutuhkan waktu sekitar 20 sampai 500 tahun lamanya dengan bantuan sinar UV. Proses penguraian sampah plastik yang tidak berjalan dengan sempurna akan menghasilkan mikroplastik (partikel kecil), senyawa kimia, dan logam berat yang berbahaya dan beracun.Â
Sampah plastik menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan. Sampah plastik yang belum terurai dengan sempurna akan menghasilkan mikroplastik dan zat berbahaya yang dapat menyebabkan pencemaran tanah. Racun dalam sampah plastik dapat membunuh hewan pengurai sehingga mengganggu kesuburan tanah. Selain itu, kantong plastik dapat menghambat penyerapan air ke dalam tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan ke saluran air juga dapat menyumbat air dan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga terjadi banjir.
Selain mengakibatkan kerusakan lingkungan, ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan sampah plastik bagi manusia, yaitu:
Menyebabkan kanker
Limbah plastik mengandung senyawa karsinogenik yang menyebabkan kanker. Manusia yang terus-menerus terpapar mikroplastik dari makanan, minuman, dan udara sangat rentan terkena kanker seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis, bahkan kanker payudara.
Menyebabkan Gangguan Pertumbuhan Janin dan Anak
Mainan dan peralatan makan anak-anak dari plastik juga perlu diwaspadai, sebab senyawa phthalates dan bisphenol A yang terdapat pada mainan dan peralatan makan anak mengandung zat kimia berbahaya. Zat tersebut berpotensi mengganggu pertumbuhan anak-anak. Berbagai penelitian juga memaparkan bahwa limbah plastik sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mengganggu tumbuh kembang janin.
Menyebabkan Kerusakan Organ
Limbah plastik yang dibakar dan asapnya terurai di udara dapat menghasilkan senyawa dioksin, yang jika terhirup dapat merusak sistem saraf. Sistem saraf yang rusak dapat mempengaruhi kinerja organ tubuh manusia. Zat beracun yang dihasilkan dari mikroplastik juga dapat menyebabkan disfungsi ginjal dan hati, gangguan pernapasan, gangguan pencernaan, bahkan kerusakan kulit.
Plastik memang menjadi barang yang praktis dan sangat dibutuhkan dalam aspek kehidupan manusia. Namun, sampah plastik yang menumpuk dan tidak terurai dengan sempurna dapat mencemari lingkungan dan memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan manusia. Cara untuk meminimalisir pencemaran yang ditimbulkan sampah plastik adalah dengan menjalani hidup ramah lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sampah plastik bisa dimulai dari hal sederhana, seperti mengganti penggunaan kantong plastik untuk berbelanja dengan kantong yang bisa dipakai berkali-kali. Selain itu, mendaur ulang sampah plastik untuk menjadi barang yang bermanfaat juga sangat membantu dalam meminimalisir limbah plastik, dan menjadikannya memiliki nilai guna yang tinggi. Oleh karenanya, manusia perlu berupaya untuk hidup ramah lingkungan serta meminimalisir penggunaan plastik agar lingkungan lebih bersih dan kesehatan lebih terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H