Mohon tunggu...
dhive reine
dhive reine Mohon Tunggu... -

Kata seseorang yang saya lupa namanya, "Tertawalah, maka seluruh dunia akan tertawa bersamamu. Menangislah, maka kau akan menangis seorang diri" Kurang lebih begitu...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Riska Afrilia Tidak Lolos, Sebuah Kesalahan Indonesian Idol?

1 Februari 2014   16:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:15 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibandingkan dengan X-Factor, Indonesian Idol belum memiliki sosok lulusan yang fenomenal. Dalam hal bernyanyi, mungkin kemampuan para lulusannya jelas sudah tidak diragukan lagi. Ambil contoh, suara Regina sang jawara season sebelumnya memang jauh di atas rata-rata. Bahkan seorang juri pernah membandingkannya dengan penyanyi internasional Adele. Namun apa? Gaungnya kini tidak terdengar selepas acara Indonesian Idol season sebelumnya selesai digelar.

Kualitas Vocal Bukan Jaminan

Ya, kualitas vocal tidaklah cukup bagi seorang penyanyi untuk sukses di dunia tarik suara. Seharusnya Indonesian Idol menyadari hal itu. Itu pun kalau deretan jurinya menjadikan kualitas vocal sebagai salah satu kriteria golden ticket untuk para peserta.

Kenyataannya, di syarat paling dasar itu saja para juri masih belum bisa memilah dengan baik. Hal itu tampak dari beberapa peserta yang lolos menyabet golden ticket karena "modal tampang". Ada pula yang menambahkan prasyarat dengan memberi pertanyaan seputar dunia musik. Bukan sekali dua kali saja saya melihat proses audisi "dagelan" semacam itu di season kali ini.

Terlepas dari itu, juri - atau mungkin tim kreatif - dengan berkaca pada sulitnya juara Indonesian Idol menembus panggung-panggung tertinggi musik Indonesia, seharusnya lebih mempunyai referensi dalam memilih juara. Referensi itu salah satunya bisa sangat terlihat dari tanggapan para pemirsa atau masyarakat dunia maya. Dari banyaknya jumlah viewer video mereka di youtube, dari peningkatan pendukung melalui follower akun twitter mereka. Hal-hal semacam itu bisa menjadi referensi untuk tetap memasukkan namanya di babak selanjutnya. Kebijakan yang juga secara otomatis akan mengatrol rating acaranya sendiri.

Musik Pop Itu Populer

Berkaca dari ajang X-Factor yang mana membuahkan kemenangan Fatin atas Novita Dewi, rasanya sudah cukup menjadi bukti referensi popularitas yang saya tulis di atas. Di atas kertas, Novita Dewi yang "sempurna" jauh lebih cocok menjadi juara dibandingkan Fatin yang suka lupa lirik. Namun nasib berkata lain, Fatin juara. Pun jika Novita Dewi yang juara, belum tentu albumnya akan sefenomenal Fatin.

Hal ini karena selera masyarakat jauh lebih kompleks daripada ukuran bagus tidaknya secara musikalitas. Ada banyak kriteria kenapa seseorang menyukai idolanya. Dan tidak perlu penelitian untuk menguji keabsahannya, tapi secara praktisnya langsung dapat kita ketahui mana yang populer dengan yang tidak.

Dunia maya cukup menjadi tolok ukur yang relevan ketika video Fatin ditonton jutaan orang dan masuk dalam situs milik Bruno Mars. Prestasi yang akhirnya sejalan dengan pencapaiannya di ajang X-Factor. Pun demikian prestasi Riska Afrilia, tak hanya dari jumlah viewer, peningkatan follower twitternya konon lebih dahsyat dari Fatin.

Namun sayang, Riska yang seperti itu tidak lolos ke babak selanjutnya. Entah apa yang dicari oleh ajang ini. Dengan kualitas juri seperti itu, dan gugurnya talenta-talenta terbaik Indonesia di awal eliminasi, sepertinya sudah cukup menjadi alasan saya untuk mematikan televisi di tiap jum'at malam. Selamat tinggal Indonesian Idol musim ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun