Mohon tunggu...
Dhiva Febriana Santoso
Dhiva Febriana Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Universitas Negeri Malang Gelar Project Penanaman Tanaman Hidroponik untuk Siswa SDN 1 Glanggang Pakisaji, Malang

9 Desember 2024   09:02 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem hidroponik menawarkan berbagai keunggulan yang sangat menguntungkan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan. Di tengah semakin padatnya permukiman dan terbatasnya lahan hijau, metode hidroponik menjadi solusi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk bertani secara efisien dan berkelanjutan. Salah satu keuntungan utama dari metode ini adalah efisiensi penggunaan air. Dalam sistem hidroponik, air yang digunakan untuk menyuburkan tanaman tidak terbuang sia-sia seperti pada pertanian tradisional. Air akan terus diputar dan setiap tetesnya akan digunakan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan tanaman. 

Selain efisiensi air, pertumbuhan tanaman hidroponik juga lebih cepat dan optimal. Dalam sistem hidroponik, tanaman mendapatkan nutrisi yang terlarut langsung dalam air. Ini memungkinkan akar tanaman untuk menyerap nutrisi dengan lebih efisien dibandingkan jika mereka menunggu unsur-unsur tersebut terkandung dalam tanah. Sebagai hasilnya, tanaman dapat tumbuh lebih sehat, kuat, dan cepat, bahkan dalam kondisi yang mungkin tidak ideal untuk pertanian tradisional. Hal ini juga memungkinkan para petani tanaman untuk memanen lebih sering dalam waktu yang lebih singkat.

Selain itu, sistem hidroponik memungkinkan pembudidayaan berbagai jenis tanaman, termasuk selada, kangkung, bayam, dan berbagai jenis herba lainnya, yang dapat dengan mudah ditanam dan dipanen. Tanaman-tanaman ini tidak hanya tumbuh dengan lebih baik dalam sistem hidroponik, tetapi juga dapat menghasilkan kualitas yang lebih tinggi karena mereka mendapatkan asupan nutrisi yang lebih terkontrol dan tidak terkontaminasi oleh unsur-unsur berbahaya yang sering ditemukan dalam tanah.

Penanaman hidroponik di SDN 1 Glanggang tidak hanya menjadi pembelajaran praktis bagi para siswa, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan kebiasaan hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran segar yang mereka tanam sendiri. Dengan menggunakan sistem ini, para siswa juga belajar tentang konsep keberlanjutan, di mana mereka dapat merawat tanaman dengan cara yang ramah lingkungan tanpa bergantung pada penggunaan bahan kimia yang berlebihan.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, mahasiswa Universitas Negeri Malang berharap dapat memperkenalkan pertanian yang lebih modern dan ramah lingkungan kepada generasi muda. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan inspirasi bagi masyarakat setempat tentang potensi hidroponik sebagai solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di masa depan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan keterbatasan lahan untuk Bertani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun