Mohon tunggu...
Dhitia Nufridasari
Dhitia Nufridasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecemasan Belajar Pada Siswa

16 November 2024   18:23 Diperbarui: 16 November 2024   18:40 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa sering mengalami kecemasan belajar, terutama saat menghadapi ujian, tugas besar, atau presentasi. Kecemasan ini dapat memengaruhi belajar mereka, mengurangi motivasi mereka, dan menghambat prestasi akademik mereka. Salah satu langkah penting untuk mendukung perkembangan siswa adalah memahami faktor penyebab dan solusi masalah tersebut. Alasan siswa mengalami kecemasan dalam belajar karena:

1. Siswa sering mengalami tekanan akademik karena harus memenuhi ekspektasi guru, orang tua, atau diri mereka sendiri. Target nilai yang tinggi atau kompetisi di kelas dapat meningkatkan stres. 

2. Ketakutan akan kegagalan, siswa sering cemas karena takut tidak memenuhi aturan. Pengalaman buruk sebelumnya, seperti nilai rendah atau teguran keras, memperburuk perasaan ini.

3. Siswa yang tidak siap untuk belajar cenderung merasa tidak percaya diri. Ini dapat terjadi karena manajemen waktu yang buruk atau kurangnya pemahaman tentang materi pelajaran. 

4. Lingkungan yang tidak mendukung, tekanan sosial atau kritik yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan siswa.

Kecemasan belajar dapat berdampak pada kinerja kognitif, seperti kemampuan untuk berkonsentrasi, memecahkan masalah, dan kelelahan mental. Selain itu, kecemasan juga dapat mengurangi keinginan untuk belajar, menyebabkan kelelahan mental, dan bahkan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti sakit kepala atau gangguan tidur. 

Cara atau metode untuk mengatasi kecemasan belajar. Pertama manajemen waktu, jadwal belajar yang terorganisir membantu siswa merasa lebih siap dan terorganisir. Kedua dukungan emosional, orang tua dan guru harus menghindari kritik yang merendahkan dan menciptakan suasana yang mendukung atau memberikan kritik yang membangun motivasi belajar untuk anak. Ketiga teknik relaksasi, teknik pernapasan atau meditasi dapat membantu siswa menenangkan diri sebelum menghadapi situasi yang menegangkan. Keempat peningkatan kepercayaan diri, siswa merasa lebih percaya diri pada kemampuan mereka ketika mereka diberi pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasilnya.

Setelah memahami dan menangani kecemasan belajar, diharapkan siswa dapat tetap berada di bawah tekanan yang cukup untuk mencapai potensi terbaik mereka, dalam proses ini membutuhkan dukungan atau motivasi dari lingkungan sekitar sangat penting sekali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun