Mohon tunggu...
Dhitia Nufridasari
Dhitia Nufridasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Seorang Anak Menjadi Pendiam

6 Mei 2024   22:29 Diperbarui: 6 Mei 2024   22:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak pendiam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak yang cenderung lebih pendiam dan jarang berbicara dibandingkan teman sebayanya. Beberapa anak mungkin terlahir ekstrovert, cenderung aktif dan tidak bisa diam. Namun, beberapa anak secara alami bisa menjadi lebih pendiam dan hal ini tidak buruk atau tidak sehat. 

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ketenangan anak, terutama ketika mereka masih anak-anak. Temperamen alami seorang anak dapat menenangkan anak. Anak dengan kepribadian lebih introvert atau pemalu lebih pendiam dalam pergaulan sosial. Perkembangan bahasa anak juga terhambat sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi dan berbicara. Hal ini karena anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa cenderung kecil kemungkinannya untuk berbicara atau berinteraksi dengan orang lain sehingga dianggap pendiam.

Kemudian lingkungan keluarga, seperti lingkungan keluarga yang kurang merangsang secara sosial atau tidak mendorong komunikasi aktif, dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan komunikatif anak. Anak pendiam jarang berpartisipasi dalam interaksi sosial di sekitarnya dan mungkin pendiam. Tidak ada alasan untuk menenangkan anak Anda, karena anak-anak mungkin kesulitan memahami dan menafsirkan isyarat sosial seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh orang, dan sejenisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun