Hilirisasi dan Nilai Tambah Ekonomi
Pidato Prabowo juga menyinggung pentingnya hilirisasi sebagai strategi untuk menambah nilai komoditas dan memperkuat ekonomi nasional. Dengan melakukan hilirisasi, Indonesia dapat mengolah sumber daya alam di dalam negeri dan meningkatkan nilai tambah sebelum diekspor. Sektor pertambangan dan pertanian menjadi fokus utama dalam kebijakan hilirisasi ini.
Namun, meski hilirisasi terdengar menjanjikan, pelaksanaannya memerlukan investasi besar dalam infrastruktur industri dan teknologi. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2022, sekitar 70% ekspor Indonesia masih berbasis bahan mentah atau setengah jadi, sementara produk dengan nilai tambah tinggi masih relatif kecil. Tantangan utama pemerintah adalah mendorong hilirisasi secara efektif sehingga bisa menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
Menuju Kemandirian yang Berkelanjutan
Pidato pertama Prabowo Subianto menandai komitmen besar terhadap swasembada pangan dan energi sebagai landasan kemandirian bangsa. Namun, ambisi besar ini hanya bisa terwujud dengan perencanaan yang matang dan kebijakan yang tepat sasaran. Data dan teknologi harus menjadi pendorong utama dalam setiap langkah menuju kemandirian tersebut.
Indonesia memiliki potensi besar, baik dalam hal sumber daya alam maupun kapasitas manusia, untuk menjadi negara yang mandiri secara pangan dan energi. Namun, perjalanan menuju swasembada ini tidak akan mudah. Reformasi dalam sektor pertanian, energi, dan subsidi akan menjadi kunci keberhasilan, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekonomi dan lingkungan.Â
Jika dikelola dengan baik, swasembada pangan dan energi tidak hanya akan meningkatkan kemandirian bangsa, tetapi juga memastikan bahwa kesejahteraan dan keberlanjutan menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI