Optimisme dalam Tantangan Besar
Program prioritas Prabowo-Gibran menuju Net Zero Emission (NZE) membawa harapan besar, tetapi tantangannya tidak bisa diabaikan. Langkah-langkah penting seperti transisi energi, adopsi kendaraan listrik, dan pembentukan Badan Karbon memerlukan penerapan yang konsisten serta komitmen jangka panjang. Dukungan sektor swasta, kebijakan yang tegas, dan kerja sama internasional akan menjadi kunci. Tanpa eksekusi yang tepat, upaya ambisius ini berisiko terhambat.
Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemimpin regional dalam transisi energi bersih. Dengan sumber daya alam yang kaya untuk pengembangan energi terbarukan---seperti tenaga surya, angin, dan hidro---negara ini memiliki fondasi kuat untuk mengembangkan ekonomi hijau yang bisa membawa keuntungan jangka panjang.
Namun, kesuksesan ini memerlukan aksi nyata yang lebih dari sekadar janji kebijakan. Hambatan seperti birokrasi yang rumit, minimnya infrastruktur, serta kurangnya koordinasi lintas sektor harus segera diatasi. Di sisi lain, sektor swasta perlu dilibatkan secara lebih intensif, dengan insentif yang jelas dan kepastian regulasi yang bisa mendorong investasi pada energi terbarukan.
Program-program ini juga harus dipadukan dengan pendekatan yang memperhatikan just transition, yaitu transisi yang adil. Isu ini krusial, mengingat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8% tidak hanya berfokus pada keuntungan bagi sektor industri besar atau investor asing, tetapi juga harus memperhatikan dampaknya bagi kelompok-kelompok rentan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa transisi menuju ekonomi hijau tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan mencegah ketimpangan ekonomi yang semakin lebar.
Dengan menghadapi tantangan ini secara strategis dan inklusif, Indonesia tidak hanya bisa menurunkan emisi gas rumah kaca, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil bagi semua lapisan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H