Sambil waktu berlalu, sekarang pendengaran dan penglihatan ibu pun berkurang. Alat bantu dengar sudah dibeli, dia tidak sentuh sama sekali dengan berbagai alasan. Operasi lasik pun sudah dijadwalkan di rumah sakit yang lumayan terkenal bagus untuk operasi katarak lansia, pada hari H ibu membatalkannya secara tiba-tiba. Alasannya? takut. Padahal persiapan dan bolak-balik checkup dan lab tes sudah dilakukan setiap hari dari 2 minggu sebelumnya. Â
Dan banyak lagi kejadian-kejadian lainnya sampai kami berkesimpulan, mengurus lansia di rumah adalah pekerjaan full time. Pekerjaan yang hampir tidak mungkin ditangani jika kami kerja kantoran. Â Maksimal kami harus mengambil tenaga medis/perawat harian untuk membantu saat kami sedang bekerja atau sibuk mengurus rumah tangga pribadi kami.Â
Tidak setiap anak memiliki pengetahuan tentang geriatri - pengetahuan tentang penanganan, pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan di kalangan lansia yang bukan secara fisik saja tapi juga kesehatan mental mereka. Faktanya, orang lanjut usia memiliki kebutuhan perawatan kesehatan khusus yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Hal ini membuat perawatan medis mereka menjadi lebih rumit. Selain itu, orang lanjut usia biasanya memiliki masalah kesehatan yang lebih dari satu, seperti penyakit jantung, diabetes, radang sendi, asam urat, penyakit Alzheimer, atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini membuat perawatan untuk lansia menjadi rumit oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang lebih supaya mereka bisa menghabiskan hari-hari tuanya secara lebih nyaman dan tentram.
** Part 1 - bersambung**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H