Mohon tunggu...
Andre DHIRGASWARA P
Andre DHIRGASWARA P Mohon Tunggu... Dispatcher sistem - PT. PLN (Persero) APB JAKBAN -

Sesuatu yang terjadi biarkan berjalan, tetapi peluang yang terjadi jadikan acuan dan kesanggupan, semata mata mengharapkan ridho Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Insan PLN Dua Wajah dalam Satu Kepribadian

3 Oktober 2016   14:50 Diperbarui: 5 Oktober 2016   11:17 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

200 chat belum terbaca di WA ku, untuk grup alumni SD... masya Allah, dari mana aku harus membaca. "prak..!!", alangkah kagetnya diri ku setelah membaca chat tersebut, hampir semua teman-temanku memaki, menghujat, bahkan sumpah serapah yang di tujukan PLN, ada satu tulisan yang membuatkan marah, "@bro dhirga, aje gile bro... mati listrik bisa ampe 5 jam, lo makan uang gw yak bro, PLn gimana sih bro, gw rugi lahir bathin mati listriknya nih,  pada bisa kerja ga sih orang PLN, jangan kerjanya setoran uang rekening listrik aja, pelayanan nol besar."

Ya Allah, apa semua orang berpandangan seperti ini, sedangkan diri ku masih berada di tempat kerja, meninggalkan anak dan istri di rumah... PLN selalu berkomitmen pada Kerja Nyata Terangi Negeri, PLN memang perusahaan penyedia jasa ketenagalistrikan, tapi PLN bukan perusahaan jika ada gangguan bisa di undur perbaikannya, bagi insan PLN pantang pulang sebelum menyala, itu PLN.

Gejolak amarah hampir menyelimuti sekujur diriku, karena rasa letih mulai menyerang sel-sel otak ku, alhamdulillah emosi sesaat ini berhasil ku redam, dengan segera ku balas cuitan di WA, "@bro dani, mohon maaf atas ketidaknyamanan saudara atas pelayanan yang kami berikan, saat ini rekan-rekan PLN sedang mengusahakan pernormalan pemadaman yang terjadi, dikarenakan ada beberapa instalasi yang membutuhkan perhatian khusus akibat gangguan yang terjadi, sekali lagi atas nama PLN kami ucapakan mohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga di kemudian hari pelayanan kami lebih baik dari hari ini, terima kasih atas pengertiannya".

Yaa. hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada teman-teman SD, semoga mereka bisa mengerti dan memahami kondisi aku dan rekan-rekan di lapangan.

Seakan lamunan ku terhenti oleh panggilan dari rekan kerja ku, bahwasannya penggantian CB arah penghantar Petukangan-2 selesai dilaksanakan, saat ini sedang dalam pengujian tahanan kontak, discrepancy pole, tahanan isolasi dan uji function rele untuk penghantar petukangan-2.

Memang sudah stadart PLN ketika peralatan sistem mengalami gangguan, maka akan dilakukan serangkaian pengujian yang dilaksanakan sesuai dengan SOP nya.

Tepat pukul sembilan pagi lewat lima belas menit, hasil uji function telah di laksanakan dan hasilnya bagus, manajemen aku meminta untuk instalasi ini di normalkan, agar evakuasi beban bisa lebih optimal. Segera aku koordinasi dengan dispatcher, menyatakan penghantar arah petukangan-2 aman untuk di normalkan.

Alhamdulillah, pukul sembilan pagi lewat empat puluh lima menit, penghantar arah petukangan-2 normal operasi, Yaa Allah rasanya sudah tidak bisa di gambarkan untuk kondisi badan ini, dengan sisa-sisa energi aku bersiap-siap untuk pulang kerumah.

Pukul satu siang aku sudah berada di rumah, anak-anak menyambut ku dengan ceria, si kaka bertanya kepada ku, "ayah, ini hari minggu.. ayah janji untuk membelikan kaka bola basket, ayo.. yah kita berangkat sekarang." Dari arah dapur istri ku berbicara kepada kaka, "kaka, ayah baru pulang, biarlah ayah istirahat dulu mungkin nanti sore kita bisa membelinya di toko olah raga", sahut istri ku. Tak mengapa bun, ayah tidak terlalu cape, kalau kaka sudah siap, kita bisa berangkat sekarang, jawabku kepada kaka.

Dengan ceria kaka langsung berpamitan kepada istri ku, seketika itu juga aku dan kaka menuju toko olah raga yang mungkin bisa di katakan jaraknya 2 km dari rumah.

Dalam hati aku hanya bisa bersyukur atas napas dan hidup yang Allah berikan, hanya senyum kecil yang bisa aku berikan untuk anak-anak ku, hanya ucapan terima kasih yang bisa berikan kepada istriku, karena sebagai insan PLN aku hanya bisa membuktikan Kerja Nyata Terangi Negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun