Mohon tunggu...
Dhira Fauzan Indramala
Dhira Fauzan Indramala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Dhira Fauzan, saya adalah mahasiswa unikom jurusan ilmu komunikasi semester 5

Saya menyukai beberapa bidang seperti, olahraga terutama sepak bola. Lalu saya juga senang dengan teknologi & gadget, sosial media

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak Lapisan Masyarakat dengan Mahalnya Biaya SPP di Indonesia

10 Oktober 2023   21:26 Diperbarui: 10 Oktober 2023   21:39 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan, seharusnya menjadi hal utama bagi semua orang. Karena pada dasarnya, semua orang berhak mendapatkan pendidikan baik dari golongan manapun. 

Namun, hingga sampai saat ini masih ada beberapa masyarakat yang tidak menyelesaikan kewajiban 12 tahun pendidikan dari pemerintah. Biasanya dikarenakan kondisi finansial yang tidak memadai, serta kurangnya semangat belajar dari siswa itu sendiri. 

Namun, adapula dari mereka yang sudah menyelesaikan 12 tahun pendidikan. Dan ketika akan melanjutkan ke jenjang universitas, tersendat karena biaya yang terlalu mahal, faktor ekonomi yang memaksa mereka untuk memenuhi tuntutan keluarga.

Salah satu faktor yang penulis akan bahas kali ini adalah mahalnya biaya dari pendidikan itu sendiri atau yang biasa kita kenal dengan "biaya spp". Mahalnya biaya SPP dapat memberikan kesenjangan pendidikan dan aksesibilitas, yang membuat sulit bagi lapisan masyarakat yang lebih rendah untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. 

Dampaknya dapat terlihat dalam ketidaksetaraan akses pendidikan, di mana anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah mungkin terbatas dalam pilihan pendidikan yang mereka dapatkan. Hal ini dapat memperkuat siklus kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.

Lalu, Apa yang menjadi faktor menaiknya biaya spp?

Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan menaiknya biaya spp yakni :

Inflasi, Kenaikan umum dalam tingkat harga dapat menyebabkan biaya operasional sekolah meningkat, yang kemudian tercermin dalam biaya SPP.

Perkembangan Teknologi, Penerapan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak atau perangkat keras terkini, bisa meningkatkan biaya pendidikan.

Menaiknya Biaya Operasional, Peningkatan biaya untuk membayar guru, staf administrasi, dan pemeliharaan fasilitas sekolah dapat menjadi faktor kenaikan biaya SPP.

Peningkatan Kualitas Pendidikan, Jika sekolah meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan fasilitas, sumber daya, atau metode pengajaran yang lebih baik, biaya operasionalnya dapat naik. 

Bagi orang tua yang tingkat daya belinya rendah, maka kenaikan biaya ini akan dirasakan sangat mahal dan membebani. Kasus bunuh diri seorang siswa terjadi karena tisak dapat membayar iuran extrakulikuler adalah salah satu contohnya. Yang harus diwaspadai adalah apakah benar dengan tambahan beban biaya pendidikan itu hasil pendidikan akan meningkat kualitasnya.

Kapan pemerintah bisa turun tangan untuk menangani ini semua?

Pemerintah dapat turun tangan untuk menangani masalah biaya SPP dan kesenjangan akses pendidikan kapan pun melalui kebijakan pendidikan yang inklusif. Beberapa diantaranya,

Peningkatan Fasilitas Pendidikan Umum, Investasi dalam fasilitas pendidikan umum untuk memberikan opsi pendidikan berkualitas tanpa biaya yang terlalu tinggi.

Beasiswa, Mendukung program beasiswa bagi siswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial.

Subsidi Pendidikan, Menyediakan subsidi atau bantuan keuangan kepada keluarga berpendapatan rendah untuk mengurangi beban biaya pendidikan.

Negosiasi dengan Sekolah Swasta, Bekerjasama dengan sekolah swasta untuk mencapai kesepakatan yang mampu mengakomodasi berbagai lapisan masyarakat.

Siapa pihak selain pemerintah yang dapat membantu meringankan beban biaya SPP?

Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi non-pemerintah dapat memberikan bantuan finansial atau program beasiswa kepada siswa yang memerlukan.

Sekolah Sendiri, Sekolah dapat mencari cara kreatif untuk menurunkan biaya operasional atau menyediakan skema pembayaran yang lebih fleksibel untuk meringankan beban finansial siswa dan keluarga.

Perusahaan atau Donatur, Dukungan dari perusahaan atau donatur dapat berwujud dalam bentuk sumbangan keuangan atau sponsor program beasiswa.

Lembaga Keuangan, Lembaga keuangan dapat bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan pinjaman pendidikan dengan bunga rendah kepada keluarga yang membutuhkan.

Dimana area di Indonesia yang biaya SPP nya termahal?

Informasi tentang area di Indonesia dengan biaya SPP paling mahal dapat berubah seiring waktu dan tergantung pada sekolah serta tingkat pendidikan. Namun, beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali seringkali memiliki biaya SPP yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain.

Mengapa biaya SPP di sekolah swasta lebih mahal ketimbang biaya di sekolah negeri?

Biaya Operasional yang Tinggi, Sekolah swasta seringkali menghadapi biaya operasional yang lebih tinggi, termasuk gaji guru yang mungkin lebih besar, perawatan fasilitas, dan biaya administratif.

Kemandirian Keuangan, Sekolah swasta seringkali harus mengandalkan sumber pendanaan mereka sendiri, tanpa dukungan penuh dari pemerintah. Oleh karena itu, mereka perlu mengumpulkan biaya SPP yang mencakup biaya operasional mereka.

Persaingan yang Ketat, Karena jumlah tempat terbatas dan tingginya permintaan untuk pendidikan berkualitas, sekolah swasta dapat mempertahankan biaya tinggi karena adanya persaingan yang ketat.

Bagaimana solusi yang tepat bagi pemerintah dan penyedia pendidikan itu sendiri dalam hal biaya SPP yang terlalu mahal?

Solusi yang tepat dan dapat dilakukan pemerintah dan penyedia pendidikan dapat melibatkan pendekatan yang holistik untuk mengatasi biaya SPP yang terlalu tinggi ialah :

Untuk Pemerintah:

Subsidi Pendidikan, Menyediakan subsidi atau bantuan keuangan kepada keluarga berpendapatan rendah untuk mengurangi beban biaya pendidikan.

Kebijakan Beasiswa, Meningkatkan program beasiswa untuk mendukung akses pendidikan bagi siswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial.

Investasi dalam Pendidikan Publik, Meningkatkan investasi dalam pendidikan publik untuk mengurangi ketidaksetaraan akses pendidikan dan memberikan opsi pendidikan berkualitas dengan biaya lebih terjangkau.

Kontrol Biaya Operasional, Mengembangkan kebijakan untuk mengendalikan biaya operasional sekolah dan universitas guna mencegah kenaikan biaya SPP yang tidak terkendali.

Untuk Penyedia Pendidikan:

Efisiensi Operasional, Mengidentifikasi cara untuk meningkatkan efisiensi operasional tanpa mengorbankan kualitas pendidikan.

Program Beasiswa Internal, Membangun program beasiswa internal atau skema keringanan biaya untuk membantu siswa yang membutuhkan.

Kemitraan dengan Pihak Eksternal: Bekerjasama dengan perusahaan, yayasan, atau lembaga lain untuk mendukung pendidikan dengan menyediakan dana atau sponsor program beasiswa.

Program Pembayaran Berjangka, Menyediakan opsi pembayaran berjangka atau skema cicilan yang memungkinkan keluarga membayar biaya SPP secara bertahap selama masa studi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun