Mohon tunggu...
Dhipa Galuh Purba
Dhipa Galuh Purba Mohon Tunggu... lainnya -

Saya orang biasa yang sedang belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Catatan Seorang Peserta Seleksi Rekrutmen Anggota LSF

20 Maret 2015   03:06 Diperbarui: 6 Agustus 2015   04:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya tertarik untuk mengikuti seleksi anggota Lembaga Sensor Film (LSF), karena saya mencintai film. Sejak masih SD, hobi saya adalah nonoton film. Jadi, terdorong rasa cinta saya terhadap film, yang membuat saya memberanikan diri mengikuti tahapan seleksi calon anggota LSF.

Di dalam PP No. 14 Tahun 2014,  Pasal 11, butir 1, disebutkan bahwa  LSF beranggotakan 17 (tujuh belas) orang yang terdiri atas 12 (dua belas) orang unsur masyarakat dan 5 (lima) orang unsur Pemerintah. Kemudian, pada Pasal 11, butir 2, disebutkan bahwa pengangkatan dan pemberhentian anggota LSF ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Adapun, untuk proses dalam menentukan atau memilih 17 anggota LSF, sebagaimana dipaparkan pada Pasal 13, 14, dan 15, ada mekanisme yang perlu ditempuh. Dari mulai tahap seleksi hingga diajukan sebanyak 34 calon anggota LSF kepada Presiden, yang kemudian Presiden memutuskan  17 anggota LSF setelah berkonsultasi dengan DPR. Begitulah tahapan-tahapannya menurut PP 14 dan UU Perfilman 2009.

 

Berdasarkan Pengumuman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 1595/ A1/ KP/ 2014, telah diputuskan 49 orang yang lulus pada seleksi administrasi. Selanjutnya, pada bulan September 2014, saya mengikuti seleksi wawancara. Diantaranya saya diwawancarai oleh Prof. Kacung Marijan dan Alex Komang (alm).

Rata-rata, peserta seleksi wawancara merupakan tokoh-tokoh yang sudah dikenal masyarakat. Saya senang berkompetisi secara sehat, bertarung habis-habisan, tidak peduli siapa saingannya. Ketika saya masuk dalam kompetisi apapun, target saya adalah menjadi pemenang. Tidak terpikir sekedar meramaikan.

Saya sering menjadi pemenang, dan sering juga kalah. Dalam sebuah kompetisi yang sehat, kalah dan menang adalah hal biasa. Termasuk dalam seleksi penjaringan anggota LSF, pilihan saya hanya dua. Kalau saya lolos, saya harus menanggalkan semua pekerjaan saya dan fokus mengurus LSF. Sebaliknya, kalau saya tidak lolos, saya mendukung sepenuhnya anggota LSF terpilih, seraya turut mendoakan: semoga perfilman Indonesia semakin berjaya, Aamiin. Dan tidak lupa, semoga arwah almarhum Alex Komang, salahsatu aktor film yang aktingnya luar biasa, mendapat tempat mulia di sisi-Nya, Aamiin.***

 

http://galuh-purba.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun