Mohon tunggu...
Dhini Khairunnisa
Dhini Khairunnisa Mohon Tunggu... Editor - Siswa

Pengutip rekayasa fana buana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makanan Fungsional Pepes Tahu Jamur: Enak, Sehat, dan Bergizi!

7 Maret 2023   15:08 Diperbarui: 7 Maret 2023   15:11 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern seperti sekarang, jenis makanan yang beredar di masyarakat semakin beragam. Mulai dari makanan cepat saji, makanan instan, dan masih banyak lagi. Tentu saja, terdapat pula makanan yang dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan memenuhi asupan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Banyak makanan bergizi yang dapat dengan mudah ditemukan di sekitar masyarakat, salah satunya makanan fungsional. Makanan fungsional Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Makanan fungsional adalah pangan secara alamiah dan buatan mengandung satu atau lebih senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Berdasarkan laman resmi Wikipedia, konsep pangan fungsional pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 1984 dengan istilah FOSHU yang merupakan singkatan dalam bahasa Inggris Food for Special Dietary Uses yang berarti pangan yang dikhususkan untuk diet tertentu. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya populasi orang tua di Jepang yang berpotensi terhadap peningkatan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi, osteoporosis, dan kanker. Berdasarkan hal yang terjadi tersebut, Kementerian Pendidikan Jepang pada tahun 1984 merancang proyek pengembangan dan penelitian yang memfokuskan pada sifat fungsional pada pangan. Hingga akhirnya penelitian ini menjadi salah satu makanan yang masih dipertahankan eksistensinya oleh masyarakat. 

Makanan fungsional tidak hanya sekadar makanan yang yang hanya berisi sayuran atau makanan yang tidak memiliki rasa. Namun, makanan fungsional memiliki banyak varian rasa dan rupanya. Siapapun yang mengonsumsi makanan fungsional masih akan tetap menikmati cita rasa lezat. Salah satu makanan fungsional yang dapat dibuat sendiri di rumah adalah pepes

Pepes atau pais adalah salah satu makanan khas Indonesia yang dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Asal usul pepes berasal dari Tanah Pasundan. Makanan mulai eksis di tahun 1970-an yang asal-usulnya dari masyarakat perkebunan dan pegunungan yang sering memasak dengan menggunakan daun sebagai cara untuk memasak makanannya. Pepes yang kerap dijumpai di masyarakat adalah pepes berbahan dasar tahu. Namun selain tahu, di Indonesia pepes memiliki berbagai macam varian bahan baku mulai dari sayur mayur, pepes jamur, hingga pepes ikan seperti pepes ikan nila, pepes bandeng presto, dan pepes teri. 

Pepes dapat dikategorikan ke dalam makanan fungsional. Hal ini, karena pepes memiliki kandungan gizi yang cukup baik untuk tubuh. Salah satu jenis pepes yang memiliki rasa yang sedap dan bergizi adalah pepes tahu jamur

Melansir dari laman resmi enutrisi.com, menyatakan bahwa satu bungkus pepes tahu jamur ini mengandung kalori seberat 68 Kal. Selain itu, ada juga berbagai kandungan gizi lainnya, contohnya seperti 3,56 gram lemak, 5,71 gram protein, dan 2,46 gram karbohidrat. Oleh karena itu, pepes tahu jamur dapat dikonsumsi saat diet dengan porsi secukupnya tentunya. Selain itu pepes tahu juga memiliki kandungan protein yang diperlukan oleh tubuh terlebih saat menjalani program diet. 

Cara membuat pepes tahu jamur juga tergolong cukup mudah. Langkah pengolahan pepes tahu jamur tiram yaitu, dengan menumis semua bahan yang diperlukan dalam membuat pepes tahu jamur. Lalu bila sudah selesai ditumis, masukkan pepes tahu jamur yang sudah ditumis ke dalam daun pisang, dan kukus sampai matang. Pepes tahu juga dapat dijumpai di berbagai warung makan atau restoran. Apalagi, harga pepes jamur tiram dapat dikatakan terjangkau, mulai dari Rp 10.000 - Rp 20.000 saja. 

Mari membahas sedikit tentang bahan yang digunakan dalam pepes tahu jamur. 

Salah satu bahan dari pepes tahu jamur adalah tahu. Nama "tahu" merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu), yang secara harfiah berarti "kedelai terfermentasi". Tahu masih menjadi lauk tradisional yang kehadirannya tersebar di penjuru Indonesia bahkan dunia. Teksturnya yang lembut, rasa yang kaya, nutrisinya beragam, dan harganya yang terjangkau membuat tahu digemari banyak orang di berbagai kalangan. 

Tahu tidak lenyap dimakan zaman. Justru, dengan berkembangnya zaman, tahu semakin berevolusi menjadi berbagai macam hidangan hidangan yang digemari berbagai kalangan. Selain dapat diolah menjadi pepes tahu, tahu biasanya juga diolah menjadi tahu crispy, tahu walik, tahu gejrot, lontong sayur, dan masih banyak hidangan lain. 

Selain itu tahu adalah hidangan yang kaya akan protein, namun rendah kalori. Tentu saja, masih banyak lagi manfaat tahu. Berikut merupakan beberapa manfaat dari mengonsumsi tahu yang dilansir dari beberapa sumber:

  • Mencegah risiko serangan jantung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun