Faktor lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap terjadinya krisis identitas, baik itu lingkungan rumah,sekolah, maupun masyarakat. Banyaknya tekanan dari luar dapat mengakibatkan mental kita menjadi terganggu.
2. Faktor internal
Faktor internal berupa kecerdasan spiritual bawaan lahir yang selalu haus akan pencarian hubungan jiwa yang kuat. Kecerdasan spiritual ini juga meliputi daya tahan diri terhadap goncangan saat belum menemukan jawaban-jawaan yg memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan.
3. Faktor lain
Peristiwa traumatis, seperti kecelakaan, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang tua, punya anak, pindah rumah, dan masih banyak lagi yang bisa membuat seseorang mempertanyakan lagi identitas dirinya.
    Orang yang memiliki krisis identitas biasanya memiliki ciri sebagai berikut:
1. Selalu mempertanyakan tentang dirinya dan mengaitkannya dengan segala aspek yang ada di kehidupan
2. Terjadi konflik batin secara terus menerus
3.  Adanya perubahan pada rasa  dalam kehidupan pribadinya tanpa disadari
Setiap ciri-ciri di atas selalu terpaut dengan pertanyaan-pertanyaan tentang diri. Jika seseorang terus mempertanyakan pertanyaan yang sama lagi dan lagi sampai mengakibatkan stres, apalagi depresi, itu tanda bahwa dia mengalami krisis identitas. Dia tidak tahu lagi dirinya siapa.
 Solusi dari permasalahan krisis identitas adalah melepaskan lingkungan yang toxic, mencari lingkungan yang dapat mendukung kita untuk melakukan hal-hal positif. Carilah teman-teman yang baik, temukan hobi kesukaanmu, dan bersyukurlah atas setiap nikmat yang tuhan berikan kepada kita.