Mohon tunggu...
Dhini Deva Tauhidah
Dhini Deva Tauhidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Sarjana (S1) Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya 2021

Aku Senang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Simpanan Masyarakat di Bank Capai Rp 690 Triliun, Presiden Khawatir dan Minta Rakyat Belanja, Kenapa?

1 Mei 2023   17:48 Diperbarui: 1 Mei 2023   17:50 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampaknya, masyarakat mulai banyak menyimpan uang sejak pandemi Covid-19 karena muncul stigma ketidakpastian dalam ekonomi yang terdampak juga dari resesi global pada saat itu. Namun, jika kamu memiliki uang lebih memang sebaiknya simpan sedikit untuk konsumsi lebih baik lagi di esok hari. Sebab konsumsi mu juga membantu dalam perputaran ekonomi. Begitupun sebaliknya, jika uang mu pas-pasan akan lebih baik disimpan untuk resiko ekonomi kedepannya.

Kekhawatiran bapak presiden diambil melalui kacamata seorang presiden yang hendak meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, maka dari itu presiden meminta agar masyarakat bisa berbelanja demi meningkatkan konsumsi masyarakat. Namun, dari sudut pandang keuangan pribadi, jelas masih bisa ditabung itu yang terbaik.

Lalu bagaimana Solusi Yang Tepat?

Dana yang tersimpan memang tinggi namun tetap bergantung kepada si pemilik dana, karna sebagian besar pemilik dana merupakan korporat dan orang kaya. Meminta agar masyarakat belanja bukanlah solusi, maka solusi yang tepat yaitu meminta agar perusahaan dan orang kaya melakukan investasi atau mengoptimalkan simpananya sehingga dapat digunakan untuk konsumsi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun