Mohon tunggu...
Dhini Amalia
Dhini Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang gemar membagikan hasil pengamatan, pembelajaran, pikiran, dan pencarian makna yang dituangkan dalam sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pertemuan, Perjalanan, dan Transjakarta

8 Januari 2025   16:38 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:35 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran suasana di dalam Transjakarta (Sumber gambar: tangkapan pribadi)

Melihat bagaimana teman-teman Pramusapa Tije dan penumpang lain yang membantu mengarahkan atau menuntun teman-teman tunanetra atau teman-teman disabilitas lainnya saat menaiki Tije. Pun juga sesederhana membantu memberikan petunjuk saat ada penumpang lain seperti Ibu-ibu atau pendatang baru Ibukota yang kebingungan arah rute perjalanannya, rasanya sudah cukup bahagia sekali.

Entah karena aku pun pernah mengalami posisi serupa jadi rasanya ada kepuasan dan kebahagiaan tersendiri saat bisa membantu orang-orang yang saat kebingungan mengenai arah atau rute tujuannya.

Ya, tanpa sadar juga hal tersebut membantuku melatih kemampuan kognitifku dengan menghafal beberapa koridor dan rute tertentu. Dan jujur sampai sekarang aku masih enggak nyangka dulu yang awalnya aku ragu bisa mengingat beberapa rute dan koridor saat akan pergi ke suatu tempat, sekarang aku malah bisa menghafal beberapa rute dan koridor dari Tije huwa.

Saking sukanya dengan Tije ini, bahkan jika teman-teman aku mengajakku berpergian untuk mengeksplor kota Jakarta, aku selalu memberikan syarat untuk mau diajak berjalan kaki dan menaiki transportasi umum, terlebih Tije. Karena aku juga ingin orang-orang atau teman-temanku juga merasakan keseruan yang kurasakan saat menaiki Tije.

Memang beberapa ada yang mengeluh, tapi beberapa juga ada yang akhirnya bisa merasakan keseruan yang kurasakan saat menaiki Tije. Memang naik Tije belum cukup efisien secara waktu mengingat juga beberapa rute tidak ada koridor atau jalur khusus sendiri untuk melewati kerumunan kendaraan bermotor.

Tetapi ternyata hal tersebut tanpa aku sadari bisa membantuku untuk melatih kemampuan memanajemen waktu dengan mengatur jam bepergian agar bisa tepat sampai di lokasi tujuan.

Dan tentunya juga membantuku untuk memanfaatkan waktu sebaik dan semaksimal mungkin saat terjebak di tengah hiruk-pikuk kemacetan, entah untuk membaca buku, mendengarkan lagu-lagu kesukaanku, atau bahkan merehatkan sejenak pikiran dari segala padatnya dan riuhnya kehidupan yang aku jalani.

Ya, selain jadi teman perjalanan saat bepergian, bisa dibilang juga Tije teman yang menjadi saksi bagaimana aku menerima, memahami, meresapi, merenungi, dan merefleksikan berbagai hal atau persoalan yang menghampiri kehidupanku.

Bagaimana ia menjadi saksi kala aku menemukan ide atau inspirasi, kegembiraan yang aku rasakan saat kabar baik datang menghampiri, juga menjadi teman aku berbagi meluapkan tangis dan emosi saat aku mengalami patah hati (jiakhh wkwk), juga badai masalah dan cobaan yang membuatku berada di titik terendah dalam kehidupanku. Dan tentunya membantuku menemukan secercah harapan dan asa untuk terus bertahan dan berjalan menjalani lika-liku kehidupan.

Mengajarkanku untuk mengambil jeda sejenak untuk menikmati sepi dan senyap yang tercipta di alam pikiranku supaya masih tetap waras di tengah hiruk-pikuk keramaian penumpang juga riuhnya jalanan Ibukota.

Begitulah bagaimana pertemuan, perjalanan, juga petualanganku bersama Tije yang punya tempat istimewa tersendiri juga menjadi saksi serta teman perjuangan yang menemani suka duka kala kumenjalani lika-liku kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun