Mohon tunggu...
Dhini Septrianingtias
Dhini Septrianingtias Mohon Tunggu... Mahasiswa - dhini

untuk kelompok

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Asistensi Mengajar UM Melaksanakan Gerakan Sabtu Bersih di SMPN 1 Lawang

12 Juni 2023   23:13 Diperbarui: 13 Juni 2023   00:06 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang melaksanakan program Gerakan Sabtu Bersih "GERSABI"

Lingkungan sekolah merupakan lingkungan tempat proses pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan terprogram yang dimulai dengan tingkat yang paling dasar hingga pada tingkat yang paling tinggi sehingga hasilnya akan lebih maksimal, baik bagi para pendidik maupun peserta didiknya. Terdapat pengaruh-pengaruh secara langsung dan tidak langsung, baik saat terjadinya proses pembelajaran maupun dari pembelajaran yang telah dicapai.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang nyaman dan bermutu. Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab semua warga sekolah. Dengan adanya kondisi lingkungan yang sangat sehat maka akan menciptakan siswa yang bermutu, cerdas, memiliki wawasan yang luas serta dapat mengimplementasikan rasa cinta serta peduli lingkungan di sekolah maupun pada lingkungan masyarakat. Selaras dengan pendapat dari Aminrad (2012) bahwa Pendidikan lingkungan dibutuhkan pada semua tingkatan Pendidikan untuk mencapai kesadaran lingkungan.

Program sekolah adiwiayata memiliki peran yang untuk meningkatkan kepedulian lingkungan hidup. Tujuan sekolah Adiwiyata dengan mewujudkan warga sekolah yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan hidup yang melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan keberlanjutan. Dengan mewujudkan sekolah Adiwiyata dapat meningkakan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan utama dalam sekolah Adiwiyata adalah dengan mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah di Indonesia (Haris, Abas, dan Waediana 2018). 

Hal tersebut selaras dengan Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan hidup No 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata (Kementrian Lingkungan  Hidup Republik Indonesia , 2013)

Sekolah- sekolah di Indonesia pada jenjang menengah pertama sudah ikut berpartisipasi pada program Adiwiyata salah satunya yaitu  SMPN 1 Lawang. Dalam mewujudakn program Adiwiyata SMPN 1 Lawang menyiapkan banyak kelompok kerja seperti Pokja Takakura, Pokja UKS, dan Pokja Green House. Dengan program tersebut sekolah melibatkan siswa/siswi untuk meningkatkan aspek ramah lingkungan hidup baik di sekolah maupun masyarakat. Namun saat terjadinya Covid- 19 program Adiwiyata tersebut terhenti karena proses pembelajaran dilakukan secara daring.

Tahun 2023 SMPN 1 Lawang sudah melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Setelah adanya Covid- 19 para siswa/ siswi menjadi kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut juga karena usia yang masih remaja maka masih sensintif dengan permasalahan lingkungan (Kukreti dan Gihar, 2004).  Adanya beberapa Pokja yang terbengkalai salah satunya yaitu Pokja Green House yang berisi sedikit tanaman dan tidak terawat. Kemudian banyaknya siswa/ siswi SMPN 1 Lawang belum menerapkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. 

Banyak ditemukan lingkungan kelas yang memiliki kesadaran yang sangat rendah dalam menjaga kebersihan lingkungan terutama pada dalam kelas. Masih banyaknya sampah yang ditemukan pada bawah meja, bahkan di depan kelas, peralatan kebersihan pada dalam kelas pun kurang.

Dalam mewujudkan peran sekolah yang sebagai wadah dalam pembentukan karakter yang diutamakan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Saat ini peneliti mengembangkan  konsep gerakan bersih- bersih dengan nama progam kerja "Gersabi" (Gerakan Sabtu Bersih)dengan model pembiasaan dan keteladanan yang menunjukan budaya ekologis sekolah Gerakan Sabtu Bersih "Gersabi" adalah gerakan bersama yang dikoordinasikan oleh guru, mahasiwa, serta ketua kelas dimana para siwa diminta untuk melakukan kerja bakti pada hari sabtu pagi untuk membersihkan kelas masing- masing. 

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan dan dilaksanakan secara keberlanjutan. Kegiatan gersabi pun bertujuan untuk menggalakkan kebersihan di lingkungan sekolah, menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan sekitar dan kebersihan lingkungan, memanfaatkan waktu luang guna kebermanfaat bersama, mengadakan program kebersihan rutin berkelanjutan, dan menyongkong perwujudan sekolah Adiwiyata yang berbasis ramah lingkungan.

Kegiatan program gerakan sabtu bersih (GERSABI) ini ditujukan untuk siswa-siswi SMPN 1 Lawang. Kegiatan ini berjalan dengan lancar pada awalnya kegiatan ini hanya di tujukan terhadap beberapa kelas saja. Dikarenakan visi sekolah adalah berprestasi dalam IMTAQ & IPTEK berwawasan lingkungan, maka kegiatan ini ditujukan untuk seluruh siswa-siswi kelas 7 dan kelas 8. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, langkah awal yang harus dilakukan oleh tim adalah observasi. 

Observasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan akan kurangnya kesadaran setiap siswa dalam menjaga lingkungan sekitar yang ada di SMPN 1 Lawang. Tim menemukan permasalahan bahwa masih banyak sampah yang ditemukan di bawah meja, loker meja, bahkan peralatan kebersihan dalam kelas pun kurang dan banyak yang rusak.

Dokumentasi Kegiatan Gersabi. Dokpri
Dokumentasi Kegiatan Gersabi. Dokpri

Tahap selanjutnya adalah perizinan dan komunikasi dengan pihak sekolah SMPN 1 Lawang. Tim akhirnya menyepakati tanggal yang cocok untuk diadakannya kegiatan gerakan sabtu bersih (GERSABI) dan tim sepakat jika kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2023 dan 27 Mei 2023. 

Setelah itu tim memutuskan untuk membagi tanggung jawab serta peran yang harus di lakukan ketika kegiatan itu berjalan. Hal ini sangat penting agar tiap mahasiswa tahu di tempatkan di kelas apa dan kegiatan apa dulu yang harus di lakukan pada hari itu agar dapat berjalan dengan semana mestinya. Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, penanggung jawab terlebih dahulu melakukan presensi terhadap siswa-siswi agar mengetahui siapa yang hadir dan tidak hadir. Setelah itu siswa-siswi di arahkan untuk melakukan kegiatan yang harus dilaksanakan pada hari itu seperti contohnya: menyapu dan membersihkan kolong meja.

Dokumentasi kegiatan gersabi. Dokpri
Dokumentasi kegiatan gersabi. Dokpri

 

JANGAN LUPA FOLLOW IG @AM.UM.ANESA 

KELOMPOK 

Dhini Septrianingtias

M.Hilmy Al- Haidar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun