Mohon tunggu...
Dhinda Adilia Zulia Rahma
Dhinda Adilia Zulia Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terpencil Bukan Berarti Tidak Bisa Berkembang, Strategi di Belakang Layarlah yang Menunjukanmu Terpandang

27 Mei 2022   18:27 Diperbarui: 27 Mei 2022   18:29 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama food court di Taman Rekso Wilis. Dokpri

Kemajuan suatu wilayah tak selamanya hanya dilihat dari sudut pandang kepemimpinan yang memiliki gelar tinggi. Namun, strategi dan cekatan beserta relasi dengan banyak pihak justru sangat diperlukan untuk pengembangan daerahnya menjadi lebih sempurna. 

Salah satu contohnya adalah sebuah desa kecil bernama Desa Sareng yang terletak di Pengunungan Wilis, Madiun, Jawa Timur. Di tahun 2022 ini Desa Sareng ternyata mampu menunjukkan potensi yang dimilikinya. Banyak pengajuan anggaran yang telah terealisasi menjadi berbagai bangunan ataupun bantuan sosial yang sangat membantu masyarakat. 

Pembangunan yang sangat menonjol dan banyak diapresiasi oleh pihak internal dan eksternal adalah pembangunan Taman Rekso Wilis, Sareng, Madiun. Konsep utamanya adalah dengan membangun taman tepat di depan lapangan Pendopo Rekso Wilis yang ditambahkan dengan panorama food court pada bagian samping tamannya.

Panorama food court di Taman Rekso Wilis. Dokpri
Panorama food court di Taman Rekso Wilis. Dokpri
Berdirinya taman rekso wilis bermula dari pengalihan tanah kas desa (bengkok kepala desa) yang dahulunya ditanami tanaman tebu kemudian dibangun menjadi taman dan perluasan lapangan. Sesuai dengan penjelasan Bapak Budiono selalu Kepala Desa Sareng, anggaran awal yang diajukan sebesar 650 juta rupiah dan semuanya berhasil cair pada bulan Desember 2020. Pada tahun itulah pembangunan dimulai sesuai dengan konsep. 

Pembangunan taman ini sempat terhenti di awal tahun 2022 karena masa pergantian periode kepala desa. Namun, berkat kepemimpinan Bapak Budiono selaku Kepala Desa Sareng yang telah terbukti sangat memuaskan hati masyarakat, beliau mampu mempertahankan kepemimpinannya selama 2 periode dan segera melanjutkan proyek pembangunannya yang sempat tertunda. 

Seiring berjalannya waktu, anggaran bertambah sebesar 100 juta rupiah untuk pembangunan food court yang disertai dengan 14 kursi santai, 4 gazebo, penerangan lampu taman, dan pengembangan taman lain.

Sesuai dengan pengamatan dan pendapat dari masyarakat sekitar, pembangunan Taman Rekso Wilis mampu membuka lapagan pekerjaan mulai dari para remaja hingga orang dewasa yang masih memerlukan biaya hidup tambahan. Tak hanya itu, banyak pedagang makanan dan jasa mainan anak-anak dari luar Desa Sareng yang juga sangat mengapresiasi berdirinya taman ini. 

Mereka mengaku omset hariannya cukup baik, bahkan dapat melebihi target saat weekend. Ada beraneka ragam makanan berat dan ringan yang dapat dipilih di Taman Rekso Wilis, misalnya : Lontong sayur, sate, tempura, aneka makanan Korean street, minuman dingin, gorengan, dan masih banyak lagi. 

Di samping itu, suasananya yang rindang dan aman dari kendaraan bermotor, memungkinkan taman ini untuk dibangun berbagai macam taman permaianan anak-anak. Untuk sementara waktu, permainan anak-anak yang tersedia masih berasal dari pihak eksternal, misalnya : kolam pancing, pasir berwarna, scooter poo, mobil remote control, dan aneka penyewaan mainan anak lain.

Kursi santai, gazebo, dan berbagai lapak penjual lain di sekeliling taman. Dokpri
Kursi santai, gazebo, dan berbagai lapak penjual lain di sekeliling taman. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun