Middle Ground mempertemukan orang-orang yang memiliki perbedaan, baik agama, status sosial, maupun pekerjaan. Kedua pihak tersebut akan diminta menentukan sikap atas pertanyaan yang diajukan. Di sinilah sisi menariknya. Bahkan jika kedua tim bersebarangan, mereka bisa saja punya pendapat yang sama akan sesuatu. Sama seperti judulnya, Middle Ground atau tiitk tengah, tujuan dari series ini adalah menemukan titik tengah atau setidaknya satu titik dimana kedua pihak yang berbeda bisa bertemu dan saling memahami.
Video terbaik yang juga menjadi background untuk website-nya, merupakan sebuah episode yang mempertemukan orang-orang dari Israel dan Palestina. Satu kisah yang paling berkesan bagi saya dan juga sebagian besar penonton yang nimbrung di kolom komentar, merupakan pernyataan dari Arab al-Ameen, seorang warga Palestina. Saat kanak-kanak, ia menyaksikan sendiri kematian adik perempuannya yang diakibatkan sebuah serangan di depan sekolah mereka.
"I asked my father why I was born. And his answer, not to kill. To live, to be in live.Â
And when my sister got killed, I went back to him. He told me I was born to live, not to kill.Â
But my sister, she was born to die." ujar Arab al-Ameen.
#2 Tea For Two
Dengan tagline "Can 2 Strangers Fall in Love with 36 Questions?" project ini semacam blind date yang mempertemukan dua orang asing dan memberi mereka waktu untuk saling mengenal. Kedua orang ini akan dipertemukan di sebuah tempat minum teh, beserta kartu-kartu yang memuat berbagai pertanyaan. Setiap pertanyaan dimaksudkan agar kedua belah pihak dapat memahami lebih jauh tentang satu sama lain. Pertanyaannya pun bukan sembarang, 36 pertanyaan yang disediakan telah diklaim mampu menggarahkan kedua insan kepada benih-benih cinta.
Apakah manjur? Saya kurang tahu. Mungkin pembaca yang budiman mau mencoba?
#3 Spectrum