Bait terakhir dari lagu ini ditulis dengan cukup lugas. /Pamujiku dibiso/ Sinudo kurban jiwanggo/ Pamungkase kang dur angkoro/ Titi kolo mongso (Doaku semoga/ Semakin berkurang korban jiwa raga/ Pengakhir angkara murka/ Pada suatu ketika).
Sebuah doa dari si “aku” agar semakin berkurangnya korban berjatuhan. Agar angkara murka mencapai akhirnya. Disini digambarkan keinginan tokoh aku untuk menempuh jalan yang benar. Bahwa nuraninya menolak kehendak yang bertentangan dengan kebaikan. Nilai-nilai kemanusiaan yang digenggamnya erat selama menjalani kehidupan yang fana. Kalimat terakhir, titi kolo mongso, menandakan harapan dan keyakinannya, bahwa pada suatu ketika, akan tiba masa yang lebih baik.
Tidak semua lagu berbahasa Jawa mengandung muatan mistis. Sama seperti lagu dari bahasa lainnya, masing-masing mengusung nilai yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Begitu pula dengan lagu Titi Kolo Mongso gubahan Sujiwo Tejo.
Lagu ini sejatinya berusaha mengingatkan kita akan waktu yang fana. Dimana kejahatan dan kebaikan saling bersisihan. Namun kita memiliki kuasa atas diri sendiri, untuk memilih jalan mana yang akan ditempuh dalam menjalani kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H