Mulai dari JawaPos, Kompas, Surya, dan beragam merk lain. Pokoknya masih bisa dibaca, pasti Bapak bawa pulang. Ini memang cuma koran bekas, tapi bagi saya, membacanya terasa tidak kalah mengasyikkan. Rubrik yang paling sering saya santroni adalah bagian hiburan seperti cerpen, komik, puisi hingga teka-teki yang tak jua berhasil diisi sampai tuntas.
5. Lainnya
Buku cerita anak masuk kejajaran kasta terendah dalam daftar, bukannya saya nggak suka ceritanya, biasanya buku jenis ini penampilannya yang paling nggak menarik. Juga buku-buku jenis lain, misalnya RPUL yang jadi bacaan wajib anak SD jaman dulu, atau buku Ensiklopedia Kebudayaan Indonesia yang masih sebelas-duabelas isinya.
Well, prinsip keluarga kami memang sederhana. Luarnya boleh burik, yang penting isinya bermanfaat.
Prinsip ini yang sekarang saya coba wariskan kepada para keponakan. Mereka masih usia PAUD dan TK, tapi saya yakin bahwa kebiasaan membaca harus dipupuk sejak kecil. Akses buku di desa memang susah dan sekolah pun hanya punya buku yang terbatas. Kalau punya sendiri, walaupun bekas, ada ilmu yang bisa diambil dan kebiasaan yang semoga membawa kebaikan.
Saya rasa ini juga semacam balas dendam. Dulu tidak banyak orang, terutama keluarga, yang peduli dengan kualitas pendidikan anak-anak. Pikir mereka, anak-anak masuk sekolah, pulang mengerjakan PR, naik kelas, lalu sudah. Cukup itu saja. Padahal, pendidikan tidak efektif jika hanya melalui guru dan dilakukan di kelas. Keluarga punya andil yang besar dalam membentuk kepribadian dan kebiasaan anak. Mereka ingin anak punya nilai akademis yang baik, tapi tidak turut serta mengupayakan hal tersebut. Tentu saja, kondisi ekonomi, budaya, dan tingkat pendidikan orang tua yang rendah berpengaruh pada hal ini. Seringkali, mereka bukannya tidak mau, tapi tidak mampu.
Saya beruntung punya Bapak yang mendukung putri-putrinya sepenuhnya. Bapak mengupayakan banyak hal untuk kami. Dan mungkin ini memang saatnya saya mengambil peran itu untuk para keponakan tersayang. Saya menyadari ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan orang tua mereka, mungkin saya bisa menambal kekosongan itu sedikit - berbekal buku-buku bekas murahan dan semangat literasi yang semoga nggak murahan juga. Bagi saya, penting bagi anak-anak untuk mengetahui, bahwa diluar desa kecil kami, ada dunia luas yang menanti untuk dijelajahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H