Budidaya tanaman jeruk merupakan proses menanam, merawat, dan memanen pohon jeruk hingga menghasilkan buah yang berkualitas. Kegiatan ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pemilihan bibit unggul, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, hingga pengendalian hama dan penyakit. Semua tahapan tersebut bertujuan untuk memastikan pohon jeruk dapat tumbuh optimal dan menghasilkan buah yang berkualitas tingi.Â
Wawancara dengan Petani Jeruk di Loano, Purworejo
Rabu, 6 November 2024, kami, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo dari Program Studi (PGSD) Semester 1 Kelas C, yaitu Dhina Krisnawati, Devi Sulistiyo Pratiwi, Dinda Riska Amelia, dan Ridwan Puji Laksono, melakukan wawancara dengan Bapak Sularman, seorang petani jeruk di Desa Jetis, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
Bapak Sularman adalah pensiunan polisi yang sejak tahun 2017 memutuskan untuk beralih ke bidang pertanian, khususnya budidaya jeruk. Kebun jeruk miliknya tidak hanya menjadi lahan pertanian, tetapi juga menawarkan pengalaman petik jeruk langsung kepada pengunjung, menjadikannya salah satu destinasi agrowisata di daerah tersebut.
Alasan Memilih Budidaya Jeruk
"ia memilih budidaya jeruk karena buah ini memiliki permintaan yang tinggi di pasaran. Jeruk menjadi salah satu komoditas yang banyak dicari masyarakat karena sifatnya yang konsumtif, artinya selalu dibutuhkan. Selain itu, proses budidaya jeruk relatif tidak terlalu lama dibandingkan dengan tanaman buah lainnya."menurut Bpk Sularman
Syarat tumbuh tanaman jeruk:terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Kondisi tanah: Tanah harus gembur dan kaya bahan organik untuk mendukung pertumbuhan akar.
2. Sinar matahari: Tanaman jeruk membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup untuk fotosintesis.
3. Ketersediaan air: Penyiraman yang cukup dan teratur sangat penting, terutama pada musim kemarau.
4. Curah hujan: Idealnya, curah hujan tidak melebihi 100 mm per bulan agar tanaman tidak terlalu lembab.Â
Seperti petani lainnya, Bapak Sularman juga menghadapi berbagai tantangan dalam budidaya jeruk. Salah satu kendala utama adalah kurang suburnya tanaman akibat kondisi tanah yang kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini, beliau rutin memberikan pupuk organik dan melakukan pengolahan tanah yang baik.
Bagaimana untuk mendapatkan hasil panen yang optimal? Bapak Sularman menerapkan beberapa langkah penting dalam budidaya jeruk, antara lain:
1. Pemilihan Bibit: Menggunakan bibit unggul yang sehat dan bebas penyakit.
2. Pengolahan Tanah: Menggemburkan tanah dan menambahkan pupuk organik agar subur.
3. Penanaman: Menanam bibit jeruk dengan jarak tanam yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan optimal.
4. Pemupukan: Memberikan pupuk secara rutin agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit: Menggunakan pestisida alami atau kimia untuk melindungi tanaman dari serangan hama.
6. Panen: Memetik buah yang sudah matang dengan hati-hati agar kualitas buah tetap terjaga.
Dengan penerapan teknik budidaya yang tepat, budidaya jeruk di Desa Jetis Loano tidak hanya memberikan hasil panen yang melimpah, tetapi juga membuka peluang agrowisata bagi masyarakat yang ingin merasakan pengalaman memetik jeruk langsung dari kebun.
Manajemen 9M dalam Budidaya Jeruk
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, Bapak Sularman menerapkan konsep manajemen 9M, yaitu:
1. Membuat: Mempersiapkan lahan dan bibit.
2. Menanam: Melakukan penanaman bibit jeruk dengan teknik yang tepat.
3. Merawat: Memberikan pupuk dan air secara rutin serta mengendalikan hama dan penyakit.
4. Memanen: Memetik buah jeruk yang sudah matang dengan hati-hati.
5. Makan: Mengonsumsi sebagian hasil panen sebagai pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
6. Menjual: Memasarkan jeruk ke pasar lokal atau langsung kepada konsumen.
7. Menerima Uang: Mengelola hasil penjualan dengan baik.
8. Menyimpan: Menyisihkan sebagian hasil panen untuk persediaan atau investasi.
9. Mensyukuri: Mengapresiasi hasil kerja keras dengan rasa syukur.
Kesimpulan
Budidaya tanaman jeruk di Desa Jetis, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi para petani. Dengan perawatan yang tepat dan penerapan manajemen yang baik, seperti yang dilakukan Bapak Sularman, usaha budidaya jeruk dapat memberikan hasil yang maksimal. Selain itu, kebun jeruk juga dapat dijadikan destinasi agrowisata yang menarik bagi masyarakat, sehingga meningkatkan nilai ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H