Mohon tunggu...
Dhina Kharisma Hari Wibowo
Dhina Kharisma Hari Wibowo Mohon Tunggu... Administrasi - dhinakhw

Pekerja Negara || Perantau sudah pulang kampung halaman || Love, Family, Movie, Book, Music, Running II #GGMU || Twitter : @dhinakhw || IG : @dhinakhw || FB : Dhina Kharisma Hari Wibowo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pemenang Asian Games 2018 adalah Masyarakat Indonesia

3 September 2018   07:58 Diperbarui: 3 September 2018   11:08 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih berkibar di ASIAN GAMES 2018. Sumber : www.indosport.com

Perhelatan Asian Games 2018 (AG2018) secara resmi ditutup tadi malam. Pesta olahraga negara-negara Asia tersebut dilaksanakan di Jakarta dan Palembang tanggal 18 Agustus -- 2 September 2018. Indonesia menjadi tuan rumah tidak lepas dari pengunduran diri Vietnam. Sebenarnya AG2018 digelar di Vietnam, namun karena masalah keuangan dan minimnya fasilitas olahraga yang memadai Vietnam undur diri sebagai tuan rumah AG2018.

INASGOC atau Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee sebagai panitia pelaksana AG2018 dapat menuntaskan pekerjaannya dengan luar biasa.Tidak lupa dengan para volunteer / relawan yang berjumlah sekitar 15.000 relawan yang membantu pre-event dan main event selama AG2018. Angkat topi untuk mereka yang sudah menyiapkan segala sesuatu mulai dari persiapan, acara utama sampai closing ceremony tadi malam. Tidak lupa kerja keras jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Pemprov DKI Jakarta juga Pemprov Sumatra Selatan yang bahu membahu menyiapkan venue dan fasilitas olahraga juga penginapan untuk menunjang event AG2018. Tidak ketinggalan untuk TNI, POLRI dan petugas keamanan yang sudah bertugas menjaga keamanan demi kelancaran AG2018. Oiya, petugas kebersihan dan masyarakat yang membantu memungut sampah juga perlu diapresiasi.

Indonesia patut berbangga dengan penyelenggaraan AG2018. Disaat kondisi politik yang tidak nyaman, Indonesia masih sanggup menyelenggarakan AG2018 melebihi ekpektasi masyarakat dan dunia. Momen AG2018 sebagai pemersatu bangsa. Tidak ada SARA dalam olahraga. Coba tengok siapapun yang memperoleh medali, semua bersuka cita. Tidak mempermasalahkan ras, suku, dan agama. Semua satu Indonesia, semua berbangga Indonesia dan semua bernyanyi Indonesia Raya dengan lantang ketika Bendera Merah Putih berkibar di panggung AG2018.

Dengan raihan total 98 medali (31 emas, 24 perak, 43 perunggu) dan menduduki peringkat 4, Indonesia menuliskan tinta emas dalam sejarah Asian Games. Inilah prestasi terbaik Indonesia selama mengikuti event ini sejak tahun 1951. Dari 98 medali tersebut saya membayangkan para atlet telah 'berkorban' waktu, kerja keras, fisik, mental dan disiplin untuk mewujudkannya.Secara pribadi, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih dan bangga kepada para atlet Indonesia hingga mendapatkan tempat 4 terbaik se-Asia.

Ucapan terima kasih pak Jokowi kepada para atlet. Sumber : Twitter @jokowi
Ucapan terima kasih pak Jokowi kepada para atlet. Sumber : Twitter @jokowi
Ada momen AG2018 yang menjadi viral di linimasa media sosial dan masyarakat. Mulai dari Pak Jokowi beraksi meliuk-liuk jalanan Ibukota yang macet dengan mengendarai motor gede di opening ceremony.Aksi Pak Jokowi tidak hanya viral di media Indonesia, bahkan dunia pun menyoroti aksi beliau dan memujinya. Sayang, ada beberapa pihak yang tidak menyukai aksi beliau.Tidak kalah viral adalah aksi Jonatan Christie (Jojo) melepaskan baju 2 kali ketika menang di semfinal dan meraih emas dinomor tunggal bulutangkis pria. Para wanita histeris, hingga viral 'ovarium / rahim hangat' di jagat media sosial. Dan puncaknya adalah momen pelukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo ketika Hanifan Yudani, atlet pencak silat berhasil menyatukan 2 tokoh nasional yang juga kandidat calon presiden tersebut. Momen ini sedikit meredam ketegangan dikalangan kedua kubu pendukung. Para politisi dan tokoh nasional pun merespon baik pelukan itu. Linimasa media sosial sejenak hangat dan nyaman memberitakannya.

Opening ceremony nan megah, closing ceremony yang indah, para atlet Indonesia yang berprestasi, pemerintah yang menghargai dan mengapresiasi serta masyarakat yang bersinergi merupakan rangkaian penyelenggaraan AG2018 dari awal sampai akhir. Itulah kemenangan masyarakat Indonesia. 'Energy Of Asia' yang menjadi tagline AG2018 menyebar di seluruh penjuru dunia. Media nasional dan asing ramai memberitakan hal positif selama event AG2018 berlangsung. Tentu saja hal ini menjadi keuntungan bagi Indonesia disaat Bapak Presiden Jokowi dengan semangat mengkampanyekan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun