Salah satu program andalan saya adalah investasi pada ilmu, skill dan pendidikan. Saya rombak anggaran pendidikan dan menyiapkan aset daerah yang berbentuk ilmu pengetahuan. Yang jadi fokus utama adalah di bidang IT. Kenapa? Karena teknologi selalu berkembang dari waktu ke waktu, hampir tiap pekerjaan sekarang bergantung pada IT.
Bagaimana cara investasinya? Saya memanggil adik-adik lulusan SMA/SMEA putra putri daerah yang mempunyai  bakat dan hobby IT. Saya ambil terbaik dari mereka dengan proses seleksi. Kemudian saya biayai mereka untuk sekolah di perguruan tinggi jurusan IT. Dalam waktu 3-4 tahun, daerah sudah memiliki ahli-ahli IT sebagai aset daerah. Setelah lulus, angkat mereka minimal menjadi tenaga honorer daerah.
Ya sejenis pendidikan ikatan dinas milik pemerintah daerah. Saya mengikat mereka dengan beasiswa pendidikan agar sekembalinya mereka dari belajar, mereka bisa membantu pemerintah daerah untuk menyiapkan program IT yang bermanfaat bagi daerah dan kemudahan masyarakat.
Saya mengamati sendiri di daerah saya, banyak putra putri daerah yang bisa dikatakan 'orang ahli' lebih memilih bekerja di luar daerah yang lebih menjanjikan dan menghargai ilmunya. Tidak ada yang rugi dengan investasi ilmu, skill dan pendidikan asal pemerintah daerah benar-benar memberi perhatian kepada mereka. Daerah juga yang pada akhirnya menuai hasilnya. Taruhlah saya menjadi pimpinan daerah 1 periode saja, 5 tahun. Saya sudah mewariskan aset ilmu yang berharga dan bermanfaat untuk kelangsungan pemerintah kedepannya.
Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H