Bulusan, Tembalang, Semarang (2/10) Mulai Senin, 1 Februari 2021 kasus positif virus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia bertambah 10.994 kasus baru sehingga total kasus positif COVID-19 di Indonesia menembus 1.089.308 Kasus COVID-19 yang tembus 1 juta ini menjadikan Indonesia masuk ke dalam babak baru.
Di Semarang sendiri, kasus positif telah mencapai angka 17.325. Walikota Semarang, Hendrar Prihadi merespons perkembangan kasus yang cukup tinggi ini dengan mengingatkan masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan 3M dengan mengenakan masker yang benar, sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak minimal 1 meter.
Selain itu Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah merespons perkembangan ini dengan menggalakkan program "Jateng di Rumah Saja" yang akan resmi berlaku pada hari Sabtu dan Minggu (6-7/2/2021) dimana Pasar, Mall, Tempat Wisata, dll akan tutup selama 2 hari.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021 Dhimas Syahlana Pramaditya L asal Bulusan, Semarang yang sedang mengikuti program KKN Pulang Kampung mengupayakan meminimalisir penyebaran COVID-19 dengan mengadakan kegiatan penyemprotan dan sosialisasi pembuatan disinfektan sederhana berbahan ramah lingkungan bersama warga RT 07 RW 05, Kelurahan Bulusan dengan menggunakan bahan -- bahan yang mudah ditemukan di rumah, yaitu berbahan dasar air dan pembersih lantai.
Penggunaan disinfektan ini dapat menjadi upaya untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 khususnya bagi warga RT 07 RW 05, Kelurahan Bulusan. Hal ini dikarenakan di dalam disinfektan sendiri mengandung senyawa Eucalyptus dan Citronella yang terkandung dalam pembersih lantai yang sesuai rekomendasi LIPI berfungsi sebagai disinfektan dimana telah terbukti memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri, kuman, maupun virus.
Guna mengembangkan program kerja tersebut untuk masyarakat, mahasiswa terlebih dulu melakukan pendalaman studi pustaka (literatur) dalam menciptakan disinfektan menggunakan bahan sederhana. Lalu dilanjutkan dengan pendampingan edukasi pembuatan disinfektan menggunakan bahan sederhana serta melakukan penyuluhan terhadap pentingnya menerapkan protokol kesehatan dari tingkatan yang paling dasar dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19.
Kegiatan ini dilakukan kepada warga RT 07 RW 05, Kelurahan Bulusan, dengan memberikan melakukan penyemprotan di area rumah-rumah warga sekitar RT 07 dilanjut dengan memberikan selebaran brosur/booklet yang berisi panduan pembuatan cairan disinfektan sederhana ini, dapat dimanfaatkan oleh Ibu PKK, Karang Taruna dan masyarakat setempat serta memberikan video tutorial tata cara pembuatannya melalui Ibu PKK RT 07 Kelurahan Bulusan.
Selain itu, salah satu langkah pencegahan penularan COVID-19 terhadap benda-benda yang dibawa tersebut dapat dilakukan dengan cara penyemprotan disinfektan pada benda yang di bawa dari luar rumah, sehingga droplet yang kemungkinan menempel pada benda tersebut akan mati terkena semprotan cairan disinfektan tersebut.
 "Selain itu mengingat begitu terbatasnya bahan baku pembuatan disinfektan dan begitu melonjaknya harga bahan baku tersebut, maka saya melakukan program pendampingan dan pembuatan disinfektan secara mandiri dengan menggunakan bahan baku ramah lingkungan yang cukup mudah dan efektif  diperoleh di sekitar rumah" pungkasnya.
Dengan adanya pengedukasian tersebut sangat diharapkan hasil yang maksimal untuk warga RT 07 RW 05 Kelurahan Bulusan untuk dapat menjadi benteng lain dalam pertahanan mereka melawan pandemi COVID-19.
Oleh: Dhimas Syahlana Pramaditya L; S1-Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan; Fakultas Ekonomika dan Bisnis; Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Rosyida, S.P., M.Sc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H