Pentingnya Gizi Seimbang Untuk Orang Dewasa
Saat usia mulai lanjut kebutuhan akan gizi tidaklah sama seperti saat usia 17 tahun. Kedewasaan seseorang tidak hanya ditandai dengan kematangan berpikir, tetapi juga aktifitas fisik yang mungkin saja tidak se-lincah dulu sewaktu masih remaja.
Jika dulu kita berpegang pada prinsip 4 Sehat 5 Sempurna, dan seakan hal tersebut dipukul rata untuk semua orang, kini saatnya kita mengganti prinsip tersebut dengan prinsip gizi seimbang.
Gizi seimbang sendiri mudahnya adalah penerapan pola asupan nutrisi yang sesuai dengan keadaan seseorang, tentu saja kebutuhan gizi antara laki-laki dan perempuan berbeda dikarenakan massa otot laki-laki lebih besar daripada perempuan. Selain itu bagi penderita asam urat tentu harus secara tegas menolak makanan tinggi purin seperti seafood agar penyakitnya tidak mengalami perburukan.
Konkritnya menerapkan gizi seimbang dibutuhkan kesadaran demi meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam kesempatan pengajian Ahad Pagi di Masjid At-Taqwa, Ahad 12 Juni 2022, Zaskia Amirul selaku Ahli Gizi Klinik Utama PKU Muhammadiyah Merden mengatakan, "Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh."
Salah satu upaya menerapkan gizi seimbang adalah dengan mengimbangi konsumsi lemak tak jenuh dengan makanan yang mengandung serat. Makanan berserat ini berguna untuk mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.
Pada kesempatan yang sama, Zaskia juga menekankan kepada para jamaah untuk tidak takut memeriksakan kesehatan seperti Tekanan Darah, Gula Darah, Asam Urat dan Kolesterol di fasilitas kesehatan.
"Semakin dini kita tahu permasalahan kesehatan yang ada dalam tubuh kita, semakin cepat pula kita bisa menangani permasalahan tersebut," Ucap Zaskia.
Sementara itu, Wakil Ketua Takmir Masjid At-Taqwa Gunawan Subalyo mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi akan adanya edukasi kesehatan di forum pengajian, dirinya mengaku bahwa masih ada sebagian orang dewasa yang takut memeriksakan kesehatannya karena takut mengetahui penyakit yang ada di dalam tubuhnya.
"Saya berharap dengan adanya sosialisasi seperti ini, masyarakat khususnya Jamaah pengajian di Masjid At-Taqwa memiliki pemahaman terhadap gizi seimbang dan tidak takut untuk memeriksakan kondisi kesehatan tubuhnya." Tutur Gunawan
Gunawan juga berharap agar edukasi kesehatan seperti ini bisa dilanjutkan, sehingga akan semakin banyak jamaah yang tidak hanya mengaji tetapi juga ter-edukasi akan pentingnya menjaga kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H