Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Perawat - Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Menjadi Penyiar Radio yang Gagal

5 Juli 2020   19:47 Diperbarui: 5 Juli 2020   20:55 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski teknologi telah semakin canggih, sarana komunikasi auditif ini tetap masih memiliki penggemarnya. Profesi penyiar radio-pun masih memiliki gengsi tersendiri bagi sebagian anak muda entah sebagai penyiar profesional atau penyiar paruh waktu.

Untuk menjadi penyiar tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, syarat ini pun berbeda di setiap stasiun radio. Namun syarat mutlak menjadi penyiar adalah bisa ngomong di depan mic dan mau belajar ngomong.

Pada kesempatan hari ini, saya ingin bagikan tentang bagaimana tips-tips untuk menjadi Penyiar Radio yang gagal. Semoga tips ini bermanfaat bagi para penyiar atau yang ingin menjadi penyiar radio.

Pertama, Be Late, jangan terlalu disiplin lah, sampaikan kepada penyiar sebelumnya kalau jalanan macet, kucing belum dikasih makan, motor belum dicuci atau masih sibuk bantu ibu nyuci perkakas dapur. Jadikan itu alasan untuk terlambat datang ke kabin siar.

Jangan terlalu disiplin-lah, apalagi datang sampai di kabin siaran 10 menit sebelum jam siar dimulai, toh penyiar sebelumnya masih bisa nutup jam siar dengan memutarkan lagu atau iklan layanan masyarakat.

Kedua, Tidak Pernah Menyiapkan Bahan Siaran, menyiapkan bahan siaran adalah cara kuno apalagi menulis naskah siaran, sudahlah berbicara apa adanya, sapa saja pendengar yang mengirimkan sms atau whatsApp. Entah anda menyiapkan bahan siaran atau tidak, toh gajinya sama saja.

Apalagi penyiar itu bukan pakar, jadi tidak perlu menyampaikan informasi penting apalagi melucu sampai tertawa sendiri di depan mic.

Ketiga, jangan Pernah Eksplorasi Hal Baru, berdiam saja di kabin siaran, jangan hiraukan ajakan penyiar lain yang ingin bekerja sama, atau jangan pernah belajar ilmu public speaking lain seperti MC atau Host. Tugas anda adalah menjadi penyiar, ruang kerja anda hanya di kabin siaran, bukan di panggung atau acara pesta ulang tahun.

Tidak sedikit penyiar yang memiliki side job, misal menjadi MC saat nikahan, nah anda tidak perlu ikut-ikutan, apalagi kalau ada kelas public speaking atau pelatihan dari KPID, sudah nggak perlu ikut deh, cukup datang siaran sesuai jadwal saja.

Keempat, libatkan Masalah Pribadi Saat Berada di Kabin Siaran, anda punya kuasa selama duduk di depan mic dan mixer, jangan tunjukkan kebahagiaan ketika anda baru saja patah hati, janganlah berpura-pura bahagia apalagi memberikan smile voice kepada para pendengar.

Itulah beberapa tips untuk menjadi penyiar radio yang gagal. Semoga ini menjadi rerensi yang bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun