Segeralah gagang telepon yang sudah layu mendidih panas itu diserahkan pada bosnya. Panas masih menempel lekat. Lubang suara itupun telah banjir ludahnya kliwon. "siapa? Bisik si kepala grup pada kliwon," "anu pak, ketua partai bebek pak mau bicara."
Dengan nada yang sangat halus bersahaja kepala grup membuka pembicaraan.
"hallo, di sini negeri teluk. Ada yang bisa di bantu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!