Mohon tunggu...
Dhimas Andianto
Dhimas Andianto Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

A Fatboy who is a Wheel-to-Wheel Argy Bargy Enthusiast and a Food Preacher. Soon to be a Mechanical Engineer ?

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Instagram atau Twitter, Mana yang Terbaik untuk Saya?

28 Agustus 2018   15:03 Diperbarui: 28 Agustus 2018   15:32 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang, kebutuhan akan media sosial hampir sama pentingnya dengan sandang, pangan, dan papan terutama untuk generasi muda seperti saya ini. Pilihannya pun sangat banyak dan tiap media sosial punya role-nya masing-masing.

Saya memiliki beberapa akun media sosial yang aktif saat ini. Diantaranya adalah LINE, Instagram, Twitter, Facebook, dan LinkedIn. Tentu dari 5 medsos tersebut maksudnya berbeda-beda. 

LINE jelas untuk chatting dan terkadang lihat timeline yang isinya post-post inspiratif, socmed movement, hingga tak jarang kehidupan mahasiswa kampus lain yang seringkali terlalu dramatis menurut pandangan saya hehehe. (Hint: Kampusnya di bandung hehe)

Di Facebook, saya sudah tidak pernah posting sejak beberapa tahun yang lalu. Tetapi masih saya buka untuk sekedar iseng saja melihat bagaimana para generasi tua ber-medsos seperti orang tua saya, pakde, bude, om, tante, hingga guru-guru saya dulu dari zaman SD sampai SMA. Bagaimana mereka menikmati hidup di masa sekarang, berlibur bersama keluarga, makan siang dengan kolega kerja, hingga pandangan politik pun dibagikan di Facebook.

LinkedIn adalah medsos yang tentu saya anggap serius. Media sosial profesional dimana kita bisa show off mengenai pengalaman kerja, prestasi, hingga motivasi-motivasi dalam urusan karier.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir tentu saya sadar betul bagaimana profil LinkedIn saya bisa berpengaruh terhadap jalan karier saya.

Kemudian ada Instagram dan Twitter. Bagi saya tujuan utama dan benefit dari keduanya sama saja walaupun dalam cara yang berbeda.

Melalui keduanya saya bisa mendapat sekedar hiburan, berita, ilmu, serta hal-hal inspiratif. Melalui instagram yang sangat picture oriented saya dapat lebih menikmati tampilan foto dan video daripada Twitter yang orientasi kontennya lebih balanced.

Namun ada satu hal unik yang saya temukan dari keduanya. Entah mengapa akhir-akhir ini, saya yang kembali aktif di Twitter setelah vakum cukup lama merasa Twitter ternyata lebih cocok untuk saya dalam hal berdiskusi. Entah itu ulah orang beneran atau bot, yang jelas kalau saya perhatikan ketika ada post kontroversial, kata-kata yang tidak pantas diucakpkan seringkali nongol di kolom komentar.

Terlebih sistem Instagram dimana komentar seseorang hanya dapat di-reply satu tingkat dibawahnya membuat diskusi jarang mengalir kalau sudah ramai. Berbeda dengan Twitter dimana reply demi reply bisa dilakukan berlanjut sehingga dapat membentuk rangkaian tweet sesuai kronologis.

Warganet Instagram dengan Warganet Twitter pun bisa saya bilang di kelas yang berbeda. Iklim Twitter jauh lebih adem daripada Instagram ketika berbicara mengenai isu-isu sensitif seperti politik dan agama.

Alur diskusi yang lebih mengalir dan jelas di plaform Twitter menurut saya menjadi salah satu faktor penting bermutunya diskusi di Twitter. 

udah banyak sekali bukti langsung yang saya temukan antara perbedaan warganet Instagram maupun Twitter, namun sayang tidak bisa saya bagi karena saya pun saat membaca tidak kepikiran untuk meng-capturenya.

Saya yakin anda pun bisa melakukan riset sendiri mengenai hal ini. Cukup anda buka kolom komentar akun sosmed media berita mainstream negeri ini dan anda bisa langsung merasakan perbedaannya.

Motivasi seseorang ketika melakukan posting baik di Twitter maupun Instagram pun berbeda. Ketika orang ingin membagikan pikirannya dalam bentuk kata-kata tentu Twitter akan menjadi pilihan tepat.

Namun ketika ingin membagikan suatu momen dalam bentuk gambar atau video maka Instagram adalah jawabannya.

Tapi perlu diingat bahwa saat ini gambar adalah sesuatu yang gampang diilusikan. Gambar yang dibagikan seseorang belum tentu mencerminkan dirinya. Lain dengan kata-kata yang sulit untuk dimanipulasi apalagi ketika apa yang dibicarakan tidak hanya dari otak saja maupun juga dari batin.

Jadi manakah yang tepat untuk saya? Tentu ketika mencari hiburan visual saya akan membuka Instagram. Tetapi untuk hal lain, tentu Twitter adalah pilihan saya.

Kedua media sosial memiliki pasarnya masing-masing. Tapi bagi saya jika anda sedang mencari bahan untuk berpikir sebaiknya anda berselancar di Twitter saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun