Mohon tunggu...
Dhimas A A
Dhimas A A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

salam kenal salam sejahtera

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menyongsong SDGs guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-negara Maju

5 Oktober 2021   12:59 Diperbarui: 5 Oktober 2021   13:13 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi global yang terus berkembang seiring waktu seringkali memberikan hasil yang tidak terduga, dapat berupa penemuan baru atau permasalahan baru. Mulai dari perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, sosial budaya, ekonomi, dan bahkan lingkungan. 

Dengan berbagai aspek kehidupan yang berkembang menuju arah modern menimbulkan permasalahan baru yang belum ada sebelumnya, sehingga terdapat istilah “modern problems require modern solutions”. 

Demi mengurangi dan menghilangkan permasalahan yang bersifat global, PBB dengan bantuan dari negara anggotanya membuat program Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs atau kita disebut sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), tentu sudah tidak asing lagi. SDGs merupakan program yang dibuat pada tahun 2015 oleh PBB demi mengatasi permasalahan global 15 tahun ke depan. 

Sebelumnya terdapat Millennium Development Goals (MDGS) sebagai program terdahulu yang berakhir pada tahun 2015, di mana beberapa agenda yang belum tercapai pada MDGs dapat dilanjutkan pada SDGs. PBB ingin memastikan bahwa semua orang dapat menikmati perdamaian dan kesejahteraan pada 2030 nanti melalui agenda-agenda SDGs.

SDGs ditetapkan atas kesepakatan antara 193 negara anggota PBB pada September 2015 sebagai bentuk komitmen mengatasi permasalahan global 15 tahun ke depan. Dalam pelaksanaannya SDGs memiliki 17 tujuan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan. Dilansir pada situs resmi PBB, 17 agenda SDGs adalah (1) No Poverty; (2) Zero Hunger; (3) Good Health and Well Being; (4) Quality Education; (5) Gender Quality; (6) Clean Water and Sanitation; (7) Affordable and Clean Energy; (8) Decent Work and Economic Growth; (9) Industry, Innovation, and Infrastructure; (10) Reduced Inequalities; (11) Sustainable Cities and Communities; (12) Responsible Consumption and Production; (13) Climate Action; (14) Life Below Water.

Agenda-agenda dari SDGs ini rupanya sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan. Dengan begitu komitmen Indonesia semakin kuat dalam melaksanakan SDGs. Di Indonesia pelaksanaan SDGs di bawah koordinator Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dengan dukungan data dari pihak kementerian, Badan Pusat Statistik (BPS), dan pihak non pemerintah. Peran dari berbagai pihak tentunya sangat diperlukan demi terwujudnya agenda SDGs. Khususnya mahasiswa sebagai pihak non pemerintah tentunya memiliki sumbangsih besar dalam mewujudkan agenda SDGs. Karena mahasiswa memiliki fungsi di masyarakat sebagai agent of changes, social control, iron stock, moral force, dan guardian of value. Jumlah mahasiswa yang banyak dan hampir keseluruhan mahasiswa berasal dari generasi muda, menjadikan mahasiswa memiliki peran besar dalam hal pembangunan dan peningkatan kesejahteraan untuk 15 tahun ke depan.

Peran pertama yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa adalah, dengan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan kampus, mahasiswa memiliki kesempatan yang lebih dalam hal mendapatkan pendidikan. 

Mahasiswa harus mampu memanfaatkan kampus dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Selain pengembangan ilmu dan pengetahuan mahasiswa juga harus mengembangkan keahlian lain yang sangat menunjang ilmu dan pengetahuan seperti, kecakapan komunikasi, kepemimpinan, berpikir kritis, kreatif, inovatif, kolaborasi, dan networking. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu memahami dan melaksanakan kompetensi pada setiap mata kuliah yang ditempuh. Jika mahasiswa mampu melakukan semua itu, maka mahasiswa ketika lulus dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. 

Bukan sekadar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas tetapi juga harus memberi pengaruh positif dan menyebarkan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat yang lebih luas. 

Pengaruh mahasiswa dalam menyebarkan pengetahuan menyebabkan, pengetahuan yang hanya didapat dalam lingkungan kampus dapat tersebar luaskan kepada masyarakat di luar lingkungan kampus. Tidak bisa dipungkiri tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam hal mendapatkan pendidikan. Maka dari itu peran mahasiswa sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.

Peran kedua yang dapat dilakukan sebagai mahasiswa adalah dengan menjadi manfaat bagi masyarakat luas. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki tugas untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

 Bermanfaat bagi masyarakat luas salah satunya adalah dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat menjadi bentuk nyata dan aktif mahasiswa dalam dalam menyejahterakan dan membantu perekonomian masyarakat. 

Menyambung pada peran pertama, dalam pengabdian masyarakat inilah mahasiswa harus maksimal dalam menyebarkan pengetahuan. 

Membagikan serta mengajarkan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat yang sulit mendapat pendidikan, secara tidak langsung sedikit banyak dapat memberikan dampak positif. Dengan mahasiswa yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas, beberapa agenda SDGs terkait masalah sosial dapat terwujud.

Peran mahasiswa yang ketiga adalah mahasiswa sebagai agent of changes

Mahasiswa harus mau menyuarakan permasalahan terkait isu-isu terbaru. Sebagai agen perubahan agenda SDGs terkait permasalahan sosial dan lingkungan sedikit banyak dapat terwujud. 

Dalam menyuarakan suatu isu pasti dilakukan riset yang mendalam sebelum akhirnya disuarakan. Mahasiswa harus mampu melihat urgensi di sekitar dan apa saja permasalahan yang harus disuarakan. Kebanyakan dari permasalahan yang perlu disuarakan terkait agenda SDGs adalah kesetaraan gender dan permasalahan lingkungan. Dalam  hal kesetaraan gender menurut data World Economic Forum (WEF) Indonesia menempati posisi 101 dari 156 negara. 

Angka tersebut menunjukkan kesadaran tentang kesetaraan gender masih sangat kurang di negara kita. Mahasiswa harus lebih bersuara terkait masalah ini. Dengan begitu agenda SDGs mengenai kesetaraan gender dapat terwujud. Tentunya tidak mudah bagi mahasiswa dalam bersuara terkait suatu isu, diperlukan pikiran kritis dan rasional supaya dalam penyampaian suatu isu dapat tersampaikan dengan jelas.

Terkait dengan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa, dengan diusungnya ide SDGs membuktikan bahwa banyak sekali aspek yang harus dibenahi secara global. Demi tercapainya tujuan utama SDGs yaitu menciptakan perdamaian dan kesejahteraan 15 tahun mendatang, diperlukan peran berbagai negara. 

Peran berbagai negara dibutuhkan tanpa memandang negara itu merupakan negara maju, negara berkembang, atau negara tidak maju. Semua pihak harus bekerjasama dalam melaksanakan 17 agenda SDGs. 

Dengan tercapainya 17 agenda SDGs, PBB berkeyakinan bahwa 15 tahun yang akan datang semua orang akan dapat menikmati perdamaian dan kesejahteraan. Maka dari itu tercapainya agenda-agenda ini sangat penting untuk dunia global ke arah yang lebih baik.

Terkait dengan peran mahasiswa dalam menyongsong SDGs guna menyejajarkan Indonesia dengan negara-negara maju, mahasiswa memiliki peran yang sangat penting.

Mulai dari peningkatan sumber daya manusia, menjadi manfaat bagi masyarakat, hingga menjadi agen perubahan  peran mahasiswa sangat dibutuhkan. Sebagai generasi muda sekaligus generasi penerus bangsa mahasiswa juga harus mau berperan dalam mewujudkan SDGs dan menyejajarkan Indonesia dengan negara maju. 

Walaupun tidak semua aspek permasalahan dapat terpenuhi, setidaknya sebagai mahasiswa sudah mau bertindak dan mau mengambil sikap sudah sangat bagus. 

Bukan menjadi mahasiswa individualis dan kurang kesadaran yang hanya mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Tanamkan sifat sosial dan saling membantu demi mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera. Dengan begitu mahasiswa dapat berperan dalam menyejajarkan bangsa Indonesia dengan negara-negara maju melalui agenda SDGs.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun