Tentu program ini tidak dapat berjalan secara baik jika tidak ditunjang pemimpin yang fokus ke desa dengan pengelolaan yang baik dan ditunjang dengan SDM yang mendukung serta inovasi. Dampak besarnya mungkin akan dirasakan 5-10 tahun lagi bahkan tidak menutup kemungkinan kaum muda kreatif kota akan berbalik untuk pindah ke desa. Tentu hal ini dapat terjadi jika infrastruktur yang memadai, ada kegiatan ekonomi yang memungkinkan mereka menjadi lebih produktif tentu yang paling utama adalah teknologi internet yang menjamin konektivitas.
Pembangunan infrastruktur dan juga manusia ini mampu mendorong pembangunan mental manusia di perdesaan yang berdaya dan individu --individu yang memiliki kemampuan entrepreneurship yang apik tentu dengan bagaimana mampu terjalinnya kolaborasi dengan seluruh stake holder dengan membangun sharing economy.
Keterbukaan informasi memudahkan para pengembang BUMDes ataupun Prukades belajar tentang manajemen desa, keuangan, bahkan sampai teknik pertanian dan perkebunan sehingga kita bisa memutuskan mata rantai oknum-oknum desa yang mencoba mengambil keuntungan dari ketidaktahuan masyarakatnya yang menyebabkannya berhentinya pengembangan desa ini dapat mulai dicairkan sehingga penyelewengan tidak terjadi.
Jika program dana desa dan kepulangan anak muda ini berhasil disambut baik oleh masyarakat maka Indonesia bisa memberi perspektif baru kepada dunia dimana perpindahan yang berkebalikan dengan megacity dari kota ke desa. Desa akan menjadi pusat ekonomi yang produktif bukan tidak mungkin dengan kemajuan desa akan memacu tumbuhnya kelas menengah nantinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H