Mohon tunggu...
dhimas
dhimas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sangat menyukai apapun itu yang berkaitan dengan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   01:30 Diperbarui: 22 Agustus 2024   02:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Dalam era globalisasi dan modernisasi yang pesat, sektor pendidikan mengalami transformasi yang sangat signifikan. Modernisasi sering kali dikaitkan dengan penggunaan teknologi canggih dan kurikulum yang terstandarisasi secara internasional. Namun, di tengah arus perubahan ini, pendidikan berbasis kearifan lokal memegang peranan penting yang tak boleh diabaikan. Kearifan lokal, yang mencakup pengetahuan, nilai, dan praktik tradisional dari suatu komunitas, memiliki potensi untuk memperkaya pendidikan dengan cara yang unik dan relevan.

Pendidikan berbasis kearifan lokal berfungsi sebagai jembatan antara tradisi dan modernitas. Ini tidak hanya mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, tetapi juga mengintegrasikannya dalam konteks pendidikan yang lebih luas. Misalnya, dalam masyarakat yang kaya akan tradisi lisan, pendekatan pedagogis yang memanfaatkan cerita rakyat dan legenda dapat memberikan cara yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan sejarah lokal kepada generasi muda. Dengan demikian, kearifan lokal bukan hanya memperkaya kurikulum, tetapi juga memperkuat identitas budaya siswa di tengah arus globalisasi.

Modernisasi, meski membawa berbagai manfaat, sering kali menyebabkan homogenisasi budaya dan mengabaikan keunikan lokal. Oleh karena itu, integrasi kearifan lokal dalam pendidikan memberikan alternatif yang berharga untuk menjaga keragaman budaya sambil tetap memanfaatkan kemajuan teknologi. Contoh konkret dari integrasi ini dapat ditemukan dalam pelaksanaan program-program pendidikan yang menggabungkan teknologi modern dengan metode pengajaran tradisional. Misalnya, penggunaan platform digital untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang kerajinan tangan atau bahasa daerah bisa meningkatkan akses dan apresiasi terhadap warisan budaya.

Dengan demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal memainkan peran yang esensial dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian budaya. Dalam konteks pendidikan, mengakui dan memanfaatkan kearifan lokal tidak hanya memperkaya pengalaman belajar tetapi juga membentuk generasi yang lebih sadar akan akar budaya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun