Dilihatnya tumpukan emas, berlian, dan permata didalam karung dan tas pengembara kedua.
"Apa yang terjadi? Dari mana asalnya barang berharga ini?" tanya pengembara pertama.
" Aku sudah mengetahui dari awal bahwa didalam goa ada banyak harta, jadi aku sudah persiapkan untuk mencari ini didalam goa," jawab pengembara kedua dengan rasa yang puas.
Perjalanan di bulan Ramadhan bagaikan memasuki sebuah goa. Goa dimana banyak limpahan ampunan, keberkahan, dan pahala yang bertumpuk-tumpuk. Hanya saja, sangat sedikit orang yang mengetahuinya dan mencari keistimewaannya.
Orang-orang yang tahu keistimewaan goa tersebut, pastilah mempersiapkan diri. Mempersiapkan semua perlengkapan dan semua rintangan dilewati dengan penuh semangat. Karena meyakini akan adanya ganjaran berlipat yang didapat.
Tapi, bagi orang yang tidak tahu jika di goa tersebut ada sesuatu yang sangat berharga, mereka akan melewati goa dengan sederhana. Tanpa alat dan tanpa semangat yang menguat. Yang menyebabkan rasa sesal berkelebat.
Di hari pertama di bulan Ramadhan ini, ujian yang dihadapi  belum terlalu berat, karena semangat dan motivasi menggapai bulan penuh keberkahan masih menggebu-gebu. Sahur dan berbuka dipersiapkan dengan baik. Perencanaan menghadapi 28 hari kedepan sudah dibuat.
Hati banyak berharap, semoga di bulan Ramadhan tahun 1440 H ini, kita semua bisa memanfaatkannya dengan baik. Dengan menjadikan ramadhan titik perubahan menuju pribadi yang lebih baik. Semoga diakhir Ramadhan, kita bisa mengumpulkan semua keberkahan yang melebihi nilai emas, berlian,dan permata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H