Mohon tunggu...
dhilla nazraz
dhilla nazraz Mohon Tunggu... Pendidik yang sedang berusaha terus belajar -

Menapakkan sejumlah jejak keberadaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Harapan dan Peran Kereta Api di Masa Mendatang

27 September 2017   14:35 Diperbarui: 27 September 2017   14:39 2503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

         Sudah menjadi opini publik bahwa kereta merupakan angkutan massal yang paling efektif di Indonesia, bahkan di dunia. Bagi sebagian orang di kota-kota besar terutama ibukota Jakarta, kereta adalah solusi terbaik mobilitas karena biaya yang lebih terjangkau, efisien waktu, solusi kemacetan Jakarta, dan service yang baik.

Bagi saya, kereta adalah salah satu sarana transportasi yang sulit lepas darinya. Kereta sudah menjadi salah satu bagian penting dalam hidup saya yang 2 minggu sekali pulang pergi Depok -- Bogor. Bahkan sejak kecil saya mulai merasakan naik kereta, mulai dari kereta jurusan jarak dekat maupun kereta jarak jauh. Dan sejauh yang saya rasakan, fasilitas pemerintah inilah yang paling terasa perubahannya. PT KAI cukup cepat berbenah dan berinovasi secara progresif sejak jaman reformasi.

Jika berbicara tentang harapan, sebagian besar orang banyak yang menginginkan kereta api di Indonesia seperti kereta api yang dikelola oleh negara lain, seperti Jepang, Korea, dan Eropa. Negara-negara yang memang sudah maju dalam transportasi kereta. Apalagi jika mereka sudah ke negara tersebut, pasti membandingkan dan berharap lebih terhadap PT KAI sebagai pelaksana agar menuju kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tersebut. Tapi untuk menuju kemajuan yang dimiliki oleh negara-negara tersebut, alangkah baiknya kita melihat potensi wilayah, kultur budaya, trend masyarakat, serta kecocokan sistem perkeretaapian yang dimiliki oleh negara maju ketika diterapkan ke negeri ini. 

Seperti kasus pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Efisienkah pembuatan kereta tersebut? Jarak jakarta bandung hanya 149,3 km dengan waktu tempuh 3 jam menggunakan kereta jarak jauh. Di satu sisi, pengadaan kereta cepat Jakarta -  Bandung mengingatkan akan kemajuan teknologi kereta di negara maju. Tetapi di sisi lain, banyak kontroversi dan keraguan mengenai efektifitasnya.

Seperti yang diketahui bersama, kereta api tidak akan dapat berjalan dengan baik jika tidak didukung oleh beberapa komponen. Dan berdasarkan observasi yang saya lakukan, ada beberapa masalah pada beberapa komponen tersebut yang semoga dimasa mendatang segera terselesaikan.

  1. Tiketing : kemajuan sistem tiket pada pengelolaan transportasi kereta sudah sangat baik. Dari yang awalnya manual, sekarang sudah menyesuaikan ke era digital dan online. Tetapi, ada hal yang masih harus diperbaiki. Contohnya, untuk kereta jarak dekat (commuter line) masih banyak terdapat antrian penumpang yang membeli tiket maupun refund uang jaminan. Sedangkan untuk kereta jarak jauh, masih banyak antrean ketika melakukan verifikasi kartu identitas. Besar harapan saya untuk lebih mengefisienkan waktu dan menyingkat antrean tiket dan verifikasi. PT KAI mungkin dapat berinovasi dalam pengembalian refund dengan cara berkolaborasi pengusaha yang berada di dekat stasiun kereta untuk dapat merefund dalam bentuk barang. Sehingga bagi penumpang yang lebih membutuhkan barang (contoh; makanan-minuman) dapat langsung direfund di toko. Sehingga mengurangi antrian uang refund. Sedangkan usulan inovasi untuk antrean kereta jarak jauh adalah mempermudah verifikasi  dalam sistem tiketing dengan cara mengintegrasikan tiket kereta dengan e-KTP (bagi masyarakat yang sudah punya e-KTP). Sehingga antrean di kereta jarak jauh saat check in dapat lebih singkat.
  2. Pelayanan : Motivasi Pak Presiden Jokowi "Kerja, Kerja, Kerja" tampaknya terinternalisasi pada semua lini PT KAI. Hal ini dibuktikan dari semakin baiknya pelayanan PT KAI terhadap konsumennya. Mulai dari hospitality, kedisiplinannya, sampai ke fasilitas didalam kereta. Contohnya, di stasiun Bogor hampir saya selalu temukan penumpang yang menanyakan commuter line mana yang terlebih dahulu berangkat. Saya yakin dengan pasti bahwa dalam sehari ada ratusan pertanyaan yang sama tetapi petugas kereta tak bosan-bosannya melayani pertanyaan penumpang. Begitu pula di layanan kereta jarak jauh, disana ada customer service on train, yang selain melakukan pengecekan tiket penumpang melalui smartphone, juga memperhatikan keluhan penumpang yang merasa kurang nyaman dan cepat tanggap memberikan solusinya.

 Fasilitas di kereta semakin hari pun semakin nyaman. Hal ini sangat terlihat di kereta ekonomi jarak jauh. Walaupun di level ekonomi, PT KAI tetap memberikan pelayanan terbaiknya dengan menyediakan fasilitas toilet yang layak pakai dengan pemeliharaan yang baik, hanya saja mungkin dari beberapa karakter penumpang mempengaruhi pemakaian toilet di kereta. PT KAI sudah menyediakan tissue di toilet, air yang mencukupi, hanya saja wangi toilet masih kurang nyaman. Hal ini dikarenakan kebiasaan beberapa penumpang yang kurang peduli terhadap kebersihan toilet setelah dipakai. Kondisi ini membutuhkan kedewasaan dan kepekaan kita sebagai penumpang untuk intropeksi diri.

Fasilitas lainnya di dalam kereta yang perlu menjadi perhatian adalah penyediaan makanan di bagian restorasi. Suatu saat, ketika menaiki kereta ekonomi Matamaja secara rombongan, saya dan teman-teman membutuhkan makanan berat dalam jumlah banyak. Dan ternyata penyediaan makanan di restorasi hanya ada sedikit pilihan menu dengan harga yang cukup tinggi. Besar harapan saya agar PT KAI menyediakan pilihan menu makanan dan minuman yang banyak dengan harga yang lebih terjangkau, sesuai kantong penumpang ekonomi. Untuk penyediaan makanan dan minuman, mungkin bisa bekerja sama dengan UMKM sehingga biaya lebih terjangkau dan bisa mensejahterakan masyarakat lainnya.

Harapan lainnya kepada transportasi favorit warga jakarta ini adalah saya sebagai tenaga pendidik sangat mendukung agar PT KAI bisa masuk ke ranah pendidikan, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik baik dari SD, SMP, dan SMA untuk belajar aplikatif secara langsung ilmu-ilmu yang sebelumnya dibekali di sekolah. Contohnya, biasanya para guru jika menerangkan tentang kecepatan, pasti memberikan contoh tentang kereta. Tetapi, di dalam sekolah, guru hanya mengajarkan secara teori, sedangkan pada aplikasinya pasti berbeda. Ada pertanyaan yang tercetus oleh anak didik, bagaimana cara mengatur kereta commuter line yang jarak kedatangannya cukup cepat antara satu sama lain? Kenapa bisa tidak tertabrak? Secara teori, guru dapat menjelaskan dengan matematika. Tetapi ketika peserta didik dapat melihat simulasi secara langsung, mereka akan dapat lebih memahami penggunaan ilmu yang mereka miliki. Saya melihat dari kacamata seorang guru, banyak sekali pembelajaran dari angkutan massal kereta api yang dapat diintegrasikan dengan berbagai macam bidang studi.

Penutup

Jika dilihat dari peranannya, ternyata kereta api tidak hanya khusus menjadi angkutan masal belaka. Tetapi banyak peran pendukung yang tak kalah pentingnya bagi kemajuan bangsa Indonesia. Kereta api berpotensi untuk berperan dalam mensejahterakan masyarakat diluar karyawan PT KAI, yang bekerjasama dengan komponen kereta api. Bahkan kereta api dapat berperan dalam mendidik masyarakat melalui komitmen kedisiplinan dari ketepatan waktu keberangkatan, serta membantu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki oleh peserta didik.

Sukses selalu untuk PT KAI dengan inovasi dan kerjasamanya dengan masyarakat. Selamat ulang tahun yang ke 72. Semoga keberadaan PT KAI semakin bermanfaat untuk semua unsur bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun