Film “Garis Waktu” merupakan film yang bergenre drama romantis semi kocak yang tayang pada bulan Februari 2022. Film ini disutradarai oleh A Manoj Punjabi. Cerita ini diadaptasi dari kisah buku novel karya Fiersa Besari yang terbit pada tahun 2016 lalu. Film ini dibintangi oleh Reza Rahadian, Michelle Ziudith dan Anya Geraldine. Pada bulan Februari film ini meraih peringkat ke-9 yang telah ditonton 325,8 ribu penonton.
Film ini menceritakan kisah seorang wanita bernama April (Michelle Ziudith) merupakan seorang puitis yang bertemu dengan seorang pria bernama Senandika (Reza Rahadian) seorang musikus yang memiliki banyak wawasan tentang dunia dan semua yang memiliki cinta di dalamnya.. Cerita ini bermula pada waktu itu seorang wanita bernama April sedang kebingungan mencari seorang tambal ban karena pada saat itu ban mobil April tiba-tiba bocor di tengah persawahan dan tidak ada tempat untuk menambal ban mobil tersebut, padahal saat itu dia sedang terburu-buru ingin bertemu dengan sahabatnya yang bernama Sanya (Anya Geraldine). Lalu, datanglah seorang pria yang mengendarai vespa classicnya dengan cekatan si pria itu memperbaiki ban mobil April yang bocor agar bisa dikendarai April untuk melanjutkan perjalananya. Tibalah April bertemu dengan Sanya di bandara dan berbincang-bincang untuk melepas rindu kepada sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu. Selepas itu April mengajak Sanya ke rumahnya dan mengajak makan malam bersama keluarga April.
Pada keesokan harinya, April mengunjungi sekolah yang berada di tengah desa untuk menyumbangkan berbagai buku, sekolah itu bernama Sekolah Rakyat. Pada waktu yang bersamaan pula Senandika mendatangi sekolah tersebut untuk membagikan makanan ringan kepada anak-anak yang sedang belajar di Sekolah tersebut. Senandika juga merupakan mantan murid di sekolah itu, Senandika dulunya merupakan kesayangan di sekolah tersebut. Pagi itu, tidak sengaja Senandika bertemu dengan April. Lalu, mereka berbincang-bincang setelah itu Senandika meminta nomor telepon April.
Di tengah asiknya perbincangan, Senandika mendapat telpon dari pemilik cafe agar Senandika cepat balik ke cafe untuk mengisi lagu di cafe tersebut. Lalu, Senandika bergegas untuk menghidupkan vespa classicnya dan ternyata pada waktu dihidupkan vespa tersebut tidak bisa hidup. Datanglah April yang menawarkan untuk mengantar Senandika sebagai bentuk balas budi pada waktu itu Senandika telah menolong April saat ban mobilnya bocor. Tibalah di cafe, April ditawari kopi oleh bosnya Senandika. Padahal, April sama sekali belum pernah merasakan apa itu kopi, mulai pada saat itu juga April minum kopi untuk pertama kalinya bersama Senandika sosok pria pecandu kopi. Waktu sudah larut malam, mereka pulang ke rumah masing-masing dan meneruskan komunikasinya melalui handphone.
Pada sore hari, April datang ke apartmen Sanya untuk menceritakan betapa kagumnya dia terhadap sosok Senandika seorang musikus itu. Setelah itu, April berbincang-bincang untuk meminta bantuan kepada Sanya supaya membantu Senandika berkolaborasi dengan lagu-lagu yang telah dibuat oleh Senandika. Tidak lama kemudian, Senandika menghubungi April menanyakan apakah dia mau ikut untuk pergi ke Sekolah Rakyat pada malam itu. Lalu, April menyanggupi. Tiba di Sekolah Rakyat April berkomonikasi dengan Ibu Asih seorang guru di Sekolah Rakyat. April bercengkerama dengan Ibu Asih bagaimana karakter seorang Senandika.
Pada malam hari untuk pertama kalinya, Senandika, April, dan Sanya bertemu di cafe untuk melanjutkan diskusi mengkolaborasi antara Senandika dan Sanya. Pada wakut itu juga Sanya berdiskusi membahas hasil karya Senandika yang akan dipromosikan Sanya di khalayak ramai.
Keesokan harinya, Senandika main ke rumah April untuk bermain piano bersama, April memiliki sedikit sebuah lagu tetapi lagu tersebut belum sepeunhnya jadi. Lalu, Senandika bersedia akan membuat lirik lagu yang dibuat oleh April. Tak lama kemudian Senandika pamit bersamaan dengan papa dan mama April yang baru saja pulang dari bepergian. Setelah Senandika pamit pulang, April dimarahi oleh papanya dikarenakan Senandika tidak sebanding dengan keluarga April. April menghiraukan papahnya. April bergegas pergi dari tempat itu lalu dia pergi ke samping kolam sambil minum kopi untuk menenangkan dirinya.
Pada pagi harinya, April pergi ke apartmen Sanya yang harus diantar oleh agus sopir pribadi April utusan ayahnya itu. Tujuan April datang ke apartmen Sanya yaitu untuk mencurahkan segala isi hati April yang tidak diperbolehkan main lagi bersama Senandika. Sebagai sahabat yang baik, Sanya yang akan mengantar April kemana-mana agar bisa bertemu dengan Senandika di cafe sekaligus berdiskusi masalah lagu yang akan diupload di media sosial. Lalu mereka berdua, April dan Senandika membuat video klip di tengah pantai berlatarkan senja sama seperti konsep yang dibuat Sanya seorang produser lagu itu. Malam telah menyambut, tibalah saatnya mereka berdua ke apartmen lalu Agus dan April pergi meninggalkan apartmen Sanya untuk pulang ke rumah. Esok harinya, lagu itu telah rilis diberbagai media sosial dan lagu itu telah viral masuk trending music di youtube dan ditonton oleh 1 juta penonton serta demo Senandika diminta label. Lalu mereka berempat berkunjung ke Sekolah Rakyat untuk membagikan makanan sebagai rasa syukur Senandika telah sukses berkarir dibidang musik. April pulang ke rumah, setelah bersenang-senang April harus merasakan duka yang mendalam sebab papahnya tahu April dan Senandika membuat video klip dengan unsur 18+ padahal papahnya sudah melarang bahwa dirinya tidak boleh bermain lagi dengan Senandika sampai-sampai papahnya tau melihat ulah anaknya seperti itu dengan kekasihnya. Semenjak kejadian itu April dilarang bertemu dnegan Senandika dan April diperintah papahnya untuk menimba ilmu ke luar negeri. Sebelum berangkat ke luar negeri Senandika diam-diam datang ke rumah April untuk menenangkan April agar ia tenang sewaktu di luar negeri tanpa Senandika. Karena mereka berdua harus mengalami LDR (Long Distance Relationship. Setelah sukses berkarir, Senadika diperintah Sanya untuk pindah ke apartmen bersama dengan Sanya. Semenjak mengalami LDR Senandika sukses manggung dari panggung ke panggung yang ditemani dengan Sanya.
Waktu telah berlalu, April telah pulang dari luar negeri dan tidak sabar ingin bertemu dengan Senandika. Malam hari, Senandika berdiskotik dengan Sanya dan teman-teman Sanya dan Sanya mengalami mabuk berat. April bersiap-siap untuk bertemu dengan Senandika ke apartmen Senandika. Diperjalanan April sangat senang sekali karena akan bertemu dengan kekasihnya. Tiba sampai di apartmen, April melihat hal yang tidak diingkan April. Ia melihat Senandika dan Sanya sahabatnya sendiri melakukan hal yang tidak baik. Selepas itu April langsung bergegas pulang karena dia kecewa akibat ulah sahabat dan kekasihnya itu.
Pada waktu itu, Senandika mengalami keterpurukan akibat Ibu Asih meninggal dan April harus pergi meninggalkan Senandika. Ibu Asih meninggal dan April ditelpon oleh Giras pemilik cafe itu. Lalu April bergegas pergi ke pemakaman. Sehabis di pemakaman April dan Senandika berkomunikasi untuk kelanjutan hubungannya. Sanya juga meminta maaf karena telah berbuat tidak baik kepada kekasih sahabatnya itu sendiri tetapi semua itu sia-sia.
Pada waktu conference press (tour 20 kota) tiba-tiba Senandika memutuskan untuk mundur diacara panggung besar karena dia sudah tidak memiliki effort. Pada malamnya Senandika mengisi acara di cafe, pada saat dia sedang menyanyi lagu itu tiba tiba disambung oleh April. Semenjak kejadian itu mereka kembali bersatu layaknya pasangan yang harmonis.
Itulah cerita film tentang garis waktu. Menurut saya, film ini sangat bagus sekali khususnya dikalangan para remaja karena dapat membuat penonton seperti terjun di dalamnya merasakan apa yang dirasakan oleh April dan Senandika yang baru saja kenal dan sudah merasakan jatuh hati, tetapi takdir berkata lain hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua April karena dimata papah April Senandika tidak sebanding dengan keluarganya. April harus melakukan LDR dengan Senandika, sebagai konsekuensi April karena April telah melakukan hal yang tidak baik dengan Senandika pada waktu membuat video klip dan dipikiran papah April agar April jauh-jauh dari Senandika. Dapat disimpulkan, jika hubungan sudah tidak direstui oleh orang tua maka sekali-sekali kita jangan membangkang perintah orang tua karena bisa menjadi boomerang bagi diri kita sendiri, karena sebagai orang tua lebih tau apa yang terbaik buat anaknya dan sebagai manusia juga jangan terlalu mempercayai siapapun sekalipun itu dengan teman dekat atau sahabat sendiri karena sebagai sahabat bisa menusuk, merusak hubungan kita dari belakang.
Sisi buruk dari Garis Waktu, mencontohkan kepada penonton untuk berbuat yang tidak baik misalnya perempuan meminum minuman keras, memakai pakaian yang kurang tertutup pergi ke diskotik, dan tidur seranjang dengan pasangan yang belum mahramnya. Perbuatan seperti itu membuat penonton menirukan gaya yang seperti itu, maka dari itu film ini kurang mendidik dan membangun karakter untuk penonton, kalau bisa hal-hal yang negatif seperti itu hanya ditayangkan satu atau dua kali saja atau hanya sekilas.
Sisi baik dari film Garis Waktu mengajarkan kepada kita untuk selalu berbakti dan mematuhi perintah orang tua jika itu baik buat diri sendiri dan keluarga. Mengajarkan arti hebatnya kesabaran bahwa LDR itu berat karena mempertahankan hubungan jarak jauh, harus bisa saling menjaga keprcayaan, dan berkomitmen untuk tidak saling menyudahi, dan harus memaklumi kesibukan pasangan kita. Alur cerita bisa dipahami dan mudah ditangkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H