Mohon tunggu...
Dhila Anisa
Dhila Anisa Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis untuk belajar, belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Youtuber hingga Ditawari Kerja Sama oleh Kemenristekdikti

30 Juni 2019   22:15 Diperbarui: 1 Juli 2019   12:10 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar pribadi
tangkapan layar pribadi
Tidak heran memang kenapa dia bisa berhasil kuliah di Jepang dengan mengalahkan 16.000 kadidat calon penerima beasiswa Jepang, bisa dilihat dari riwayat pendidikannya dia berhasil menoreh sejumlah prestasi gemilang diantaranya:
1. Juara 1 Olimpiade National Industrial Engineering ITS 2016
2. Juara 2 Regional Olimpiade Farmasi Nasional UNAIR 2015
3. Juara 3 Olimpiade Matematika 2014
4. The Winner 14th Japanese Speech Contest, Suginami Assosiation
5. Peringkat nilai UN 10 Besar se-Jawa Timur
6. Mendapat Beasiswa Parsial di Nanyang Tecnological University (NTU) di Singapura
7. Kuliah di Waseda University Jepang dengan beasiswa dari perusahaan Jepang Mitsui Bussan.

Tidak hanya itu di media sosial yang dimilikinya pun dia mendapat 650.000 subscribers hanya dalam waktu satu tahun. Dan saat ini telah mencapai total 1,5 jt subscribers dan hampir 1jt follower di Instagram. 

Dan baru-baru ini dia mendapat kabar yang sangat membahagiakan dari Kemenristekdikti, dimana dari beberapa nominasi influencer Indonesia, akhirnya dialah yang dipilih untuk bekerjasama dengan pihak Ristekdikti. 

tangkapan layar pribadi
tangkapan layar pribadi
Dibalik semua itu ternyata Jerome Polin memiliki cita-cita menjadi seorang Menteri Pendidikan Loh. Kita do'akan semoga impiannya itu bisa terwujud. Jarang-Jarang ada orang saintis yang ingin menjadi menteri Pendidikan hehe..

Dengan demikian penulis berharap,artikel ini dapat menginspirasi mahasiswa maupun pelajar Indonesia lainnya, untuk selalu berkarya dan produktif, tak hanya matematika, pelajaran-pelajaran yang lain seperti sosial dll seharusnya bisa dikemas dengan menarik sesuai dengan era modern saat ini. Dengan harapan minat belajar para pelajar Indonesia bisa meningkat sehingga tidak terpaku hanya dengan satu atau dua hal saja.

Sekian, semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun