Senin, 15 April 2024, Ikatan Alumni Madrasah Tsanawiyah (MTS) Raden Rahmat Selorejo menggelar acara Halal Bihalal meriah. Acara ini dihadiri oleh para alumni dari berbagai angkatan, yang berkumpul untuk merayakan hari yang penuh kebersamaan dan keakraban.
Acara ini diadakan di depan kelas dan halaman utama MTS Raden Rahmat Selorejo, Mojowarno, Jombang yang dipenuhi dengan tawa, cerita, dan nostalgia dari masa-masa sekolah. Sejumlah kegiatan menarik pun diselenggarakan dalam rangka menyambut halal bihalal tahun ini. Salah satu momen puncak acara adalah pembukaan, pembacan ayat suci al qur'an, tahlil dan doa bersama untuk para pendiri, dewan guru dan alumni yang telah meninggal dunia yang dipimpin oleh dewan guru Bpk. Ali Zabet Mukafi, S.Pd. bersama dengan perwakilan siswi MTS Raden Rahmat.
Dilanjutkan sambutan oleh Perwakilan Ikatan Alumni, Bpk Dr.Dhikrul Hakim, M.Pd.I., Alumni MTS Raden Rahmat tahun 1999,yang juga sebagai Dosen Sarjana PAI & Pascasarjana MPI, Ka.Prodi Pendidikan Agama Islam di Unipdu, salahsatu kampus ternama di Kabupaten Jombang. Ketua Pembina Yayasan Al Huda Rejoslamet, sekaligus founder Al Hakim Centre of Multicultural Education Indonesia. Menyampaikan rasa terimakasih kepada kepala sekolah MTS Raden Rahmat Bpk. Mochammad Subhan, M.Kom. Guru MTS sekaligus Kepala MA Raden Rahmat Bpk. Fatihuddin, S.Ag., Pengelola MADIN Raden Rahmat Bpk. Kyai. Lukman Al Hafidz, Bpk.Mashudi S.Pd., seluruh dewan asatidz ustadzat MTS Raden Rahmat.
Ungkapan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh dewan guru MTS Raden Rahmat, beliau adalah pilar utama dalam membentuk generasi-generasi yang berilmu dan berdaya saing di era globalisasi. Dengan pengabdian beliau, para alumni dapat mengembangkan ilmu, potensi dan keterampilan yang mereka miliki untuk kemudian mengaplikasikannya dalam berbagai bidang dan profesi.
Melalui ilmu dan do'a yang diberikan oleh dewan guru, para alumni dapat berkiprah di masyarakat dengan memberikan kontribusi yang bermanfaat dan penuh berkah dalam bidang dan profesi masing-masing sesuai kapasitasnya.
Para alumni menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki.
Sambutan hangat kepada seluruh alumni yang hadir, Bpk Dr.Dhikrul Hakim, M.Pd.I., menyatakan betapa pentingnya momentum ini dalam mempererat silaturahmi di antara sesama alumni dengan menyampaikan sebuah hadits anjuran dalam agama Islam untuk saling silaturahmi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang artinya; Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim).
Beliau juga menyampaikan pentingnya saling memaafkan dengan mengutip pendapat Prof. Robert Enright, seorang psikolog, Profesor di University of Wisconsin-Madison yang mengajar pengembangan moral dengan penekanan pada psikologi pengampunan, beliau juga dikenal sebagai pembicara populer tentang perkembangan moral sikap memaafkan.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Profesor Robert Enrigt telah mengungkapkan bahwa memaafkan dapat menjadi faktor penyembuh yang kuat dalam mengatasi berbagai jenis sakit, baik secara fisik maupun mental.
Dalam penelitiannya, Profesor Enrigt dan timnya mempelajari hubungan antara kemampuan seseorang untuk memaafkan dan tingkat keparahan serta durasi penyakit yang dialami.
Mereka mengumpulkan data dari ribuan partisipan yang menderita berbagai kondisi medis, mulai dari sakit kronis hingga penyakit mental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang mampu memaafkan cenderung memiliki tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah dan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang sulit memaafkan.
Prof. Robert Enright menjelaskan bahwa proses memaafkan dapat mengurangi tingkat stres dan ketegangan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa memaafkan dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental seseorang.
Individu yang mampu memaafkan cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan yang lebih rendah, serta merasa lebih mampu mengatasi stres dan trauma yang mereka alami. Prof. Robert Enright menekankan pentingnya memahami bahwa memaafkan bukanlah suatu hal yang mudah, terutama dalam situasi yang menyakitkan atau traumatis.
Namun demikian, ia menegaskan bahwa latihan dan kesadaran akan pentingnya memaafkan dapat membawa manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang. intinya "Memaafkan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan fisik."
Banyak momen canda tawa serta kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah para alumni yang hadir. Pembina Ikatan Alumni Bpk. Kusmain dan Ketua Ikatan Alumni MTS Raden Rahmad Selorejo, Bpk. Supadi,secara kompak menyampaikan rasa syukur atas kehadiran semua alumni dalam acara tersebut. Beliau juga mengajak seluruh alumni untuk terus menjaga silaturahmi dan semangat kebersamaan di masa yang akan datang.
Semangat persaudaraan yang terpancar dalam acara ini diharapkan dapat terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi semua alumni untuk terus berprestasi dan berkontribusi bagi masyarakat. Silaturrahmi memiliki makna yang sangat penting, terutama di momen Idul Fitri. Idul Fitri adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, yang menandai akhir dari bulan Ramadan yang penuh berkah.
1) Mengikat Tali Persaudaraan: Silaturrahmi memperkuat hubungan antar sesama umat Muslim, saling memaafkan, berbagi kebahagiaan, dan mempererat ikatan persaudaraan di antara keluarga, teman, dan tetangga.
2) Menjaga Keharmonisan Keluarga: Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, baik yang dekat maupun yang jauh. Melalui silaturrahmi, kita dapat menjaga keharmonisan dan kebersamaan dalam keluarga, serta menguatkan rasa kasih sayang antara anggota keluarga.
3) Mempererat Hubungan Sosial: Selain dengan keluarga, Idul Fitri juga merupakan kesempatan untuk bersilaturrahmi dengan tetangga, teman, dan kenalan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan sosial dan menjaga solidaritas di dalam masyarakat.
4) Menjaga Tradisi dan Budaya: Silaturrahmi juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya dalam masyarakat Muslim.
Melalui silaturrahmi, kita dapat menjaga kelestarian tradisi dan budaya yang telah diwariskan para sesepuh kita. 5) Menyebarkan Kebaikan: Idul Fitri adalah momen untuk menyebarkan kebaikan dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Dengan bersilaturrahmi, kita dapat memberikan dukungan moral, bantuan, dan perhatian kepada mereka yang membutuhkan.
Beliau juga memberikan sebagian tuntunan agar hidup kita berkah, pikiran dan hati kita selalu diberikan pencerahan oleh Allah SWT yang dikutib dari kitab Nashoikhul Ibad karangan ulama besar dari Banten, Syekh Imam Nawawi al-Bantani (1813-1897), yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram dan karya-karyanya menjadi referensi di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Diantarannya adalah;
1).Mujalasatul Shoolikhin ( duduk bersama di majlis orang sholih ahli kebaikan),
2). qiroatul qur'an ( Membaca alqur'an)
3). Ikhlaul Batini (mengkosongkan perut dengan melakukan puasa dengan memakan makanan yang halal).
4) qiyamul lail ( Sholat tahajud dan dan melakukan sholat sunnah di sepertiga malam,
5). Tadhorru'u indasshobah ( Memperbanyak dzikir memohon kepada Allah SWT diwaktu pagi).
Semoga semangat silaturrahmi ini tetap terjaga dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri setiap tahunnya.Semoga kebersamaan dan kebahagiaan ini tetap terjaga dan menjadi penyemangat di setiap langkah ke depan.Aamiin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI