Mohon tunggu...
Dhika Arief
Dhika Arief Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MSH B

GAMMERS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Khalifah Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib

2 Desember 2023   11:37 Diperbarui: 2 Desember 2023   11:49 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di susun oleh : Dhika arief wibawa (231420119)

Jurusan/Semester/Kelas : perbankan syariah 1D

Dosen pengampu : Dr. H. Saeful bahri S, Ag, MM, CHCM

Abstrak

Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita akan membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tau apa dan bagaimana perkembangan Islam pada masa lampau. Namun kadang kita sebagai umat Islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung berjalannya tanpa tujuan dan mengulangi kesalahan yang sama. Disinilah kita tau bahwa sejarah berfungsi sebagai cerminan bahwa dimasa silam terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merencanakan matang-matang. Perkembangan Islam pada zaman Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat adalah merupakan agama Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan faktor utama yaitu Rasulullah Saw. Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman khalifah empat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyidin (632 -- 661 M), Islam berkembang dengan pesat. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan Islam sebagai agama tauhid yang diridhai. Perkembangan Islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat bahwa Islam pada zaman Nabi Muhmmad dan Khulafaur Rasyidin merupakan Islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadang menjadi pertanyaan adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Akan tetapi, perjalanan Islam tidak akan terlepas dari figure Muhammad Saw dan para penerusnya yakni Al-Khulafa Ar-Rasyidin.

 

PEMBAHASAN

A. Masa Periode Khulafaur Rasyidin

 Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan pertama yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 masehi. Khulafaur Rasyidin berjumlah empat khalifah, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa kepemimpinannya, Khulafaur Rasyidin memberi kontribusi besar dalam peradaban Islam. Para khalifah yang berkuasa selalu menerapkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kepemimpinannya dan mereka dikenal mempunyai perilaku terpuji yang patut diteladani umatnya. Pada masa kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, Levant, Kaukasus, sebagian Afrika Utara, dataran tinggi Iran, dan Asia Tengah.

Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata yaitu, Khulafah dan Ar-Rasyidin. Khulafah adalah bentuk jamak dari khalifah, yang artinya pengganti, pemimpin, atau penguasa yang diangkat setelah Nabi Muhammad Saw. untuk melanjutkan tugas beliau sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, tetapi bukan sebagai Nabi atau Rasul. Sedangkan Ar-Rasyidin adalah bentuk jamak dari Ar-Rasyid yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Jadi menurut bahasa, Khulafaur Rasyidin adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, pemimpin, atau penguasa yang selalu mendapat petunjuk dari Allah.

Setelah Nabi Muhammad wafat, umat muslim sempat mengalami kebingungan karena beliau tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikanya sebagai pemimpin umat Islam. Hal itu secara tidak langsung memberikan kebebasan kepada umat Islam untuk membuat model pemilihan khalifah. Tidak lama kemudian, sejumlah tokoh Muhajirin dan Ansar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin selanjutnya. Musyawarah tersebut berjalan cukup alot, karena masing-masing pihak sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar kemudian menengahi dengan mengatakan bahwa umat Islam hendaknya memilih seseorang yang tidak pernah meminta kekuasaan, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun