Mohon tunggu...
dhifa na
dhifa na Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa aktif Universitas Airlangga Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Revitalisasi Transportasi Umum di Surabaya untuk Menunjang Mobilitas Masyarakat

16 Juni 2022   10:07 Diperbarui: 16 Juni 2022   10:26 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Surabaya atau biasa disebut dengan Kota Pahlawan ini termasuk dalam salah satu kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta dan merupakan ibukota provinsi Jawa Timur. 

Artinya, Surabaya menjadi pusat pemerintahan serta segala aktivitas di Jawa Timur sehingga banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk sekedar mengunjungi atau bahkan menetap di Kota Surabaya. Beberapa diantaranya adalah para pelajar, para pekerja atau bahkan wisatawan lokal maupun asing yang tertarik untuk berkunjung dan menetap di Kota Surabaya.

Eksistensi dari masyarakat tentunya tidak terlepas dari segala aktivitasnya. Untuk menunjang segala aktivitas masyarakat sangat dibutuhkan keberadaan transportasi seperti, kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. 

Bagi masyarakat asli Surabaya mungkin mereka telah memiliki kendaraan pribadi masing-masing, sementara bagi masyarakat pendatang tentu membutuhkan angkutan umum untuk menunjang mobilitas mereka, namun seringkali mereka menemukan berbagai kendala terhadap angkutan umum di Surabaya.

Angkutan umum di Kota Surabaya terdiri atas bis kota, bemo, becak, dan ojek online. Sebelum maraknya ojek online, banyak dari masyarakat yang masih menggunakan bemo, becak, dan bis kota. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu kondisi angkutan umum ini semakin memburuk baik dari segi keamanan, kenyamanan maupun segi kelayakan angkutan umum. 

Pihak operator maupun pemerintah kurang memperhatikan kondisi dari angkutan umum, sehingga angkutan umum ini mulai jarang ditemukan, terutama di tengah kota. Melihat kondisi tersebut, banyak dari masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan jasa ojek online. Dengan menggunakan ojek online, masyarakat tentu lebih mudah untuk menjangkau tempat tujuannya tanpa harus berkorban waktu.

Akan tetapi, penggunaan ojek online ini juga terdapat kekurangan tersendiri. Salah satunya, yakni biaya yang bisa dibilang cukup mahal. Sementara kita tahu bahwa tidak semua pengguna ojek online ini berasal dari masyarakat kalangan atas. Hal ini tentu membuat masyarakat merasa kebingungan jika ingin pergi ke suatu tempat. 

Mereka ingin menghemat biaya, sementara angkutan umum yang bisa dikatakan tidak menghabiskan banyak biaya justru susah untuk dijumpai. Tentunya hal ini menjadi kendala yang cukup serius bagi masyarakat. Maka dari itu pemerintah Kota Surabaya perlu menerapkan kebijakan revitalisasi terhadap angkutan umum.

Revitalisasi merupakan upaya untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali program kegiatan atau apapun yang sebelumnya telah terhenti atau terlantar (Rita & Capah, 2016). 

Meskipun belakangan ini pemerintah telah meluncurkan Suroboyo Bus, akan tetapi hal tersebut belum cukup efektif bagi masyarakat. Bisa kita lihat bahwa jangkauan dari Suroboyo Bus tidak menyeluruh dan masyarakat cenderung masih bingung dengan rute-rutenya.

Sementara revitalisasi untuk angkutan umum lainnya seperti bemo ataupun becak ini tidak pernah terlihat adanya program pemerintah yang bersangkutan dengan hal ini. 

Padahal dengan menggunakan bemo ataupun becak, masyarakat bisa menjangkau hampir seluruh penjuru Surabaya karena untuk rute dari bemo ini cukup luas jangkauannya. Sedangkan untuk becak jika dibangkitkan lagi juga bisa mempermudah mobilitas masyarakat karena becak akan mudah ditemui di sepanjang jalan.

Pemerintah hendaknya segera menerapkan kebijakan revitalisasi angkutan umum. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah yaitu dengan memperbaiki angkutan umum yang sudah tidak layak pakai, memperluas jangkauan rute angkutan umum, dan memperbaiki kualitas operator yang akan mengoperasikan angkutan umum ini.

Pemerintah juga perlu mengadakan pengawasaan yang ketat pada uji kelayakan kendaraan dan memberi sanksi yang tegas pada perusahaan angkutan umum yang melanggar aturan tersebut. Dan yang terakhir tentu pemerintah wajib memberikan kenyamanan dan keamanan pada pengguna angkutan umum ini agar masyarakat tidak perlu berpikir ulang jika ingin menggunakan angkutan umum dalam segala mobilitasnya.

Dengan membangkitkan kembali transportasi umum, pemerintah berserta masyarakat akan mendapatkan banyak keuntungan. Beberapa diantaranya yakni, penggunaan angkutan umum ini dapat mengurangi kepadatan kendaraan di Surabaya, sehingga tidak terjadi macet. Selanjutnya, dengan beralihnya masyarakat dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, maka polusi udara di Kota Surabaya juga akan berkurang. 

Angka pengangguran di Surabaya juga dapat berkurang karena dengan revitalisasi angkutan umum ini, maka mata pencaharian sopir bis, bemo, dan becak tentunya tidak terancam karena banyaknya pengguna angkutan umum. Dan yang utama mobilitas masyarakat Surabaya, terutama masyarakat pendatang akan lebih mudah dilakukan dengan efisien dan biaya yang terjangkau.

Referensi

Rita, & Capah, J. (2016). Revitalisasi Layanan Intermoda Angkutan Laut Tanjung Tiram Ke Kuala Tanjung. Jurnal Penelitian Transportasi Multimoda, 14(1), 21–30. http://202.61.104.165/index.php/jurnalmtm/article/view/198

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun