Hidup penuh dengan pilihan. Demikian pula dalam karir. Kepuasan kerja seorang profesional tidak hanya ditentukan gaji, juga kenyamanan hati terhadap pekerjaan itu sendiri.Para ahli menilai, para profesional hendaknya menggunakan intuisi agar bisa memilih karir yang selaras dengan kepribadiannya.
Intuisi adalah alat terbaik untuk menimbang kecocokan seseorang dengan karier yang akan ditempuh, Karena dengan mempercayai intuisi, seseorang berpeluang lebih besar untuk menikmati karier yang memuaskan. Tetapi intuisi itu harus diasah, karena tidak setiap orang mempercayai intuisi.
Berikut tips yang dapat digunakan para pencari kerja untuk mempertajam intuisi :
TERIMA PERASAAN HATI :
Orang yang tidak biasa mendengar suara hati, mungkin tidak mudah memahami intuisi. Agar intuisi menjadi tajam, orang harus memberikan peluang kepada intuisi untuk memberikan panduan. Ketika dihadapkan pada pilihan, orang harus bisa memilih pilihan mana yang paling membangkitkan semangat.
KENALI DIRI SENDIRI :
Semakin banyak seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri, maka orang itu menjadi semakin intuitif. Karena itu, orang harus belajar mengingat pola peristiwa yang terjadi dalam hidup. Jika orang itu sudah mampu memahami unsur sebab-akibat dalam pola tersebut, maka orang itu menjadi pribadi yang intuitif.
BUAT CATATAN :
Jika anda masih bingung menentukan karier, maka buatlah catatan semua karir yang diminati. Dalam jangka panjang, coba buka kembali catatan tersebut dan baca kembali pilihan-pilihan yang ada. Ikuti perasan. Pilihan yang masih bisa membangkitkan semangat adalah pilihan ideal. Coba diskusikan dengan pendapat orang lain, serta coba abaikan orang yang mengkritik rasionalitas pilihan.
BERPIKIR POSITIF :
Untuk menjadi sosok yang intuitif, seseorang harus selalu berpikir positif, karena dia harus selalu yakin memiliki cukup sumber daya untuk mengalahkan semua rintangan yang ada. Tanpa pikiran positif, seseorang tidak akan bisa membuat pilihan yang baik. Dengan berpikir positif, seseorang juga dapat terus memelihara semangat tinggi ketika menjalani masa-masa sulit.
LONTARKAN PERTANYAAN TEPAT :
Untuk memanfaatkan intuisi dalam pemilihan karir, seseorang harus mampu melontarkan pertanyaan yang tapat kepada diri sendiri. Bukan bertanya "mengapa", tapi bertanya "apa". Misalnya, seseorang dapat bertanya "apa yang dapat saya pelajaridari pembuatan keputusan yang lalu ?"Bukan bertanya "mengapa saya selalu membuat keputusan karir yang buruk ?"
Dalam situasi pemilihan karir, pertanyaan "apa" juga menyangkut misalnya "apa yang saya perlukan untuk mengatahui karir ?" atau "apa saja manfaat dari karir yang akan saya jalani ?"Biarkan hati menjawab secara intuitif.
Yang perlu diingat adalah bahwa intuisi mutlak harus dilandasi data dan hendaknya dimulai dari hal-hal kecil. Perbanyaklah waktu untuk refleksi dengan tenang dan menunggu hingga hati mengambil keputusan, jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H