Mohon tunggu...
Dhiansa Salsa
Dhiansa Salsa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangkit dari Zona Politik Uang

3 September 2016   15:04 Diperbarui: 3 September 2016   15:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Politik uang sudah menjadi masalah biasa di negara dengan sistem pemilu langsung, adanya pemberian barang dan jasa tertentu kepada masyarakat sudah menjadi hal-hal yang biasa terjadi. Praktik ini dianggap seperti bagian dari biaya operasional kampanye, bukan politik uang.

Tidak ada sanksi hukum yang diberikan karena hukum dan peraturan tidak pernah tegas menyikapi praktik semacam itu. Undang–Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota semakin memperparah praktik tersebut, dalam Pasal 73 Ayat (1) Undang-Undang Pilkada justru mengesahkan pembagian uang makan, transportasi, dan hadiah karena dianggap bukan bagian dari politik uang.

 Indonesia bukan satu-satunya negara yang terkait dengan praktik tersebut. Dalam Konferensi Penyelenggaraan Pemilu Se-Asia di Kuta, Bali (22-24 Agustus) lalu, sejumlah perwakilan dari 34 negara peserta bercerita tentang praktik uang yang masih marak di negara masing-masing.

UU yang buruk bukan berarti dapat diturunkan peraturan teknis yang buruk, malah itu dapat membuat Komisi Pemilihan Umum mengatur lebih ketat lagi aturan tentang pengertian dari politik uang.

Di mata dunia, Indonesia dianggap sebagai negara dengan sistem pemilu yang demokratis dan transparan, ironisnya Negara yang menjadi pujian tersebut justru tidak bisa keluar dari zona politik uang yang menghambat terciptanya demokrasi berkualitas.      

sumber: (Harian Umum Kompas, 3 September 2016)

Nama   : Dhiansa Novianisa S

NIM    : 07031381621136

Jurusan: Ilmu Komunikasi

Kampus: Palembang

Kelas   : B

Pembimbing : Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc

(3 September 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun