Berbagai macam laku aksi yang kita realisasi di setiap langkah kehidupan, agaknya membuat sebagian besar dari kita merasa sangat lelah, bahkan hampir berada di titik give up. Ketika kita kembali melihat bahwa dari dalam diri terdapat potensi yang sangat hebat, kita pasti mampu untuk menyadari jika sejatinya, potensi tersebut dapat bergerak hingga berkembang lewat dorongan dari hati.
Nalar kita sudah cocok, namun naluri kita belum. Belum menerima terhadap keadaan apa yang kita alami, dan fleksibility fasility yang kita miliki. Berusahalah, jangan sampai secuil tingkah yang kita lakukan, didasari atas niat yang bukan berasal dari hati ya!
Adakah niat yang berasal bukan dari hati? Ada. Sebab hal tersebut kita lakukan atas dasar tuntutan dari faktor luar.
Lalu, berdampak buruk atau tidak? Ada sisi positif yang dapat kita tuai mates! Seperti yang kita ketahui, keterpaksaan yang terlalu sering muncul dari extern zone. Bahkan menumbuhkan 75% impactly positif bagi keberkembangan diri kita masing-masing.
Kita bisa grow up secara perlahan, walau di awal, perjalanannya begitu menantang kesabaran, berkeringat deras, dan mampu memecah pikiran hingga mencapai jutaan cabang.
Di sisi lain, tuntutan luar yang datang menerpa diri kita. Tak jarang memporak-porandakan keadaan batin. Kenyamanan dalam diri seakan-akan di gusur secara berkesinambungan. Hati yang semula diam, sesekali ingin membuka suara, sebab diri yang belum terlalu kuat menahan situasi rumit.
Kawan, libatkan Allah Swt. selalu dan suara naluri di setiap grow up process. Hati kita mungkin lebih tau tentang apa, bagaimana, mengapa, dan ke mana kita sebaiknya melangkah.
Petunjuk dari Allah Swt. pasti akan selalu hadir. Jika kita semestinya percaya, bahwa apa yang kita lakukan dalam proses untuk grow up, akan menuai banyak kebermanfaatan setelahnya.
Tidak perlu ragu kawan, keragu-raguan adalah alasan klise. Bahkan munculnya sikap tersebut pun malah membuat pikiran menjadi rumit, bingung, cemas, hingga akhirnya jatuh dalam lubang give up.
Start now. Tanyakan dalam diri masing-masing. Sebegitu mudahkah kita dikalahkan dan dilemahkan oleh keadaan?
Ah. Semoga saja tidak kawan. Percayalah, bahwa diri akan selalu berperan dalam zona perjuangan, menerpa riweuhnya badai hingga melalu, menjaga hangatnya semangat agar tidak mendingin dan membeku. Don't give up, Let's grow up mates!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H