Mohon tunggu...
Dhey
Dhey Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I write anything I want

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejakmu Masih Ada

17 Oktober 2014   23:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku membuka kembali kotak memori yang tersimpan rapi di sudut hati. Tidak apa, sebentar saja, hanya ingin melihat apakah kamu masih ada disana atau tidak. Tentu saja masih. Tapi hanya sebatas jejak, bukan sosokmu. Aku menelusuri jejak yang dulu kita pernah buat bersama, saling berdampingan, menuju tujuan yang sama, sampai dua jejak itu saling menjauh, menuju jalan yang berbeda, dan aku kehilangan jejakmu.

Jejak-jejak itu tersimpan rapi disini. Aku menjaganya, agar ia tidak hilang dideru ombak, atau kena hempasan angin. Setidaknya itulah yang bisa kulakukan untukmu, meski kamu telah menghapus rata jejakku di hatimu.

Jejakmu membawa sejuta kenangan dan harapan yang dulu pernah ada, janji yang tak sempat diwujudkan, impian yang kandas, kebersamaan yang telah tiada. Aku tahu sudah saatnya aku tidak menatap lagi jejakmu, tapi hanya dengan melihat jejakmu aku bisa melangkah.

Aku terus mengikuti jejak-jejak kaki itu, meski terputus di tengah jalan. Aku mati-matian mencari kemana lagi kamu akan melangkah. Bagaimana perjalananmu? Bagaimana kondisimu? Dan yang terpenting masihkah kamu menyimpan jejakku?

Jejakmu masih ada dan akan selalu ada. Membekas begitu dalam, tapi aku tidak berusaha menghapusnya.

Depok, 17 Oktober 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun