Mohon tunggu...
Dhevide currans
Dhevide currans Mohon Tunggu... Perawat - dhevide currans

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Kualitas Hidup dan Menjaga Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

28 November 2023   08:00 Diperbarui: 28 November 2023   08:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP DAN MENJAGA KESEHATAN

LANJUT USIA (LANSIA)

Lansia merupakan salah satu kelompok atau populasi berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Lansia juga sebagai populasi berisiko ini memiliki tiga karakteristik risiko kesehatan yaitu, risiko biologi termasuk risiko terkait usia, risiko sosial dan lingkungan serta risiko perilaku atau gaya hidup.

Risiko biologi termasuk risiko terkait usia pada lanjut usia yaitu terjadinya berbagai penurunan fungsi biologi akibat proses menua. Risiko sosial dan lingkungan pada lanjut usia yaitu adanya lingkungan yang memicu stres. Aspek ekonomi pada lansia yaitu penurunan pendapatan akibat pensiun. Risiko perilaku atau gaya hidup seperti pola kebiasaan kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi makanan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya penyakit dan kematian.

Lansia identik dengan berbagai penurunan status kesehatan terutama status kesehatan fisik. Berbagai teori tentang proses menua menunjukkan hal yang sama. Status kesehatan lansia yang menurun seiring dengan bertambahnya usia akan memengaruhi kualitas hidup lansia. Bertambahnya usia akan diiringi dengan timbulnya berbagai penyakit, penurunan fungsi tubuh, keseimbangan tubuh dan risiko jatuh. Menurunnya status kesehatan lansia ini berlawanan dengan keinginan para lansia agar tetap sehat, mandiri dan dapat beraktivitas seperti biasa misalnya mandi, berpakaian, berpindah secara mandiri. Ketidaksesuaian kondisi lansia dengan harapan mereka ini bahkan dapat menyebabkan lansia mengalami depresi.

Banyak orang yang dapat menikmati masa tua akan tetapi tidak sedikit pula yang mengalami sakit dan sampai meninggal tanpa dapat menikmati masa tua dengan bahagia. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu dapat menjadi nyata. Pada kehidupan nyata, banyak sekali lansia-lansia yang menjadi depresi, stress, dan berpenyakitan. Banyak kita temukan lansia yang dikirim ke panti jompo dan tidak terurus oleh keluarga, ada lansia yang diasingkan dari kehidupan anak cucunya meskipun hidup dalam lingkungan yang sama, ada lansia yang masih harus bekerja keras meskipun sudah tua, dan masih banyak hal-hal lainnya yang menjadi penyebab Perubahan fisik yang terjadi.

Berdasarkan data (BPS. (2019)). Lansia di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 25,64 juta orang atau mencapai 9,60 persen dari penduduk Indonesia. Angka ini menunjukkan suatu kondisi bahwa Indonesia sedang menujuke arah penuaan penduduk dikarenakan    penduduk berusia di atas 60 tahun prosentase diatas 7 persen dari keseluruhan  penduduk dan akan menjadi negara dengan struktur penduduk tua (ageing population) jika sudah berada lebih dari 10 persen.

Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi olehhal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik.

Aktivitas merupakan salah satu penilaian dalam kehidupan sehari-hari orang tua dalam melakukan tindakan yang perlu dilakukan secara benar. Aktivitas sehari-hari merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh lanjut usia setiap harinya. Aktivitas ini dilakukan tidak melalui upaya atau usaha keras. Aktivitas sehari hari adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan sifatnya berulang-berulang. Lansia mengalami penuaan yang optimal akan tetap aktif dan tidak mengalami penyusutan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun macam macam aktivitas sehari-hari adalah aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas sosial.

Adapun faktor -- faktor yang dapa mempengaruhi kesehatan lansia yaitu :

  • Sosial
  • Pada lansia terjadi perubahan -- perubahan psikososial yaitu merasakan atau sadarkan kematian, penyakit kronis dan ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas fisiknya. Kesepian akibat pengasingan dari lingkuangan sosial, dari segi ekonomi akibat dari pemberhentian jabatan atau pensiun juga dapat mempengaruhi kesehatan lansia.
  • Oleh karena itu dibutuhkan dukungan sosial yang tinggi, memiliki perasaan yang kuat bahwa individu tersebut dincintai dan dihargai. Lansia dengan dukungan sosial yang tinggi merasa bahwa orang jlain peduli dan membutuhkan individu tersebut, sehingga hak itu dapat mengarahkan individu kepada gaya hiduo yang sehat.

  • Ekonomi
  • Faktor ekonomi sangat mempengaruhi kesehatan lansia. Pada lansia secara
  • umum yang memiliki pendapatan sendiri cenderung menolak bantuan orang lain, sedangkan lansia yang tidak memiliki cukup pendapatan meningkatkan risiko untuk menjadi sakit dan disabilitas.
  • Lansia yang sangat rentan adalah yang tidak mempunyai asset, sedikit atau tidak ada tabungan, tidak ada pensiunan tidak dapat membayar keamanan atau merupakan bagian dari keluarga yang sedikit atau pendapatan yang rendah.

  • Lingkungan
  • Ini sangat penting untuk lansia yang memiliki masalah mobilitas. Risiko -- risiko pada lingkungan fisik menyebabkan kelemahan dan cidera yang menyakitkan di antara lanjut usia. Cidera jatuh, terbakar, kecelakaan lalu lintas adalah yang paling sering. Air yang bersih, udara yang bersih dan makanan yang aman terutama sangat penting untuk sebagai besar kelompok usia rentan dan mereka yang mempunya penyakit kronis dan system kekebalan yang menurun.

Daftar Pustaka 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun