Mohon tunggu...
Dhevi Anggarakasih
Dhevi Anggarakasih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dhevi Anggarakasih

Just want to be the best version of me

Selanjutnya

Tutup

Money

Reksa Dana BNP Paribas, Investasi via Aplikasi Semudah Minum Kopi

5 November 2017   23:44 Diperbarui: 6 November 2017   00:55 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#AkuBisaInvestasi #YukNabungSaham

Untuk mempersiapkan masa depan yang nyaman dan sejahtera menabung saja tidak cukup. Kenapa? Karena faktanya nilai uang yang kita tabung akan terus menurun akibat tergerus inflasi. Bahkan jika uang yang kita tabung tidak pernah kita sentuh selama bertahun-tahun. Apa yang bisa kita beli dengan sejumlah uang pada saat ini, belum tentu bisa kita peroleh di masa depan dalam jumlah yang sama. Boleh jadi yang kita dapatkan lebih sedikit atau malah kita tidak mendapatkan apa-apa sama sekali. Oleh karena itu, perlu perhitungan yang matang dalam mengelola keuangan serta penghasilan kita saat ini agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

Salah satu jenis investasi yang makin ngehits dibicarakan akhir-akhir ini adalah reksa dana. Jenis investasi yang ternyata tidak semenakutkan dan seribet yang saya kira setelah beberapa tahun ini saya pelajari.  Apalagi saya juga memperoleh banyak informasi penting dari acara Kompasiana Nangkring bersama  BNP Paribas Investment Partners pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017 yang lalu yang berlokasi di Restaurant Bebek Bengil, Jl. H. Agus Salim No. 132, Menteng, Jakarta Pusat.  

Acara dengan tema Mitos atau Fakta? Investasi itu Enggak Ribet, Murah, Aman diawali dengan pemutaran video KHSB -- Kuliah Hak Segala Bangsa tentang Aset, Liabilitas dan Investasi oleh Rangga Almahendra - Dosen UGM, Penulis dan Produser "99 Cahaya di langit Eropa" yang juga adalah seorang Vlogger.

Menurut  Rangga dalam video yang ditampilkan secara impresif ini, kebanyakan  orang memilki persepsi yang salah dalam memaknai perbedaan antara Aset  dan Liabilitas sehingga membeli barang dengan tujuan untuk menambah Aset  tapi malah merugi karena ternyata barang tersebut masuk dalam kategori  Liabilitas. Tapi apakah Aset itu? Aset adalah segala sesuatu yang dapat  menjadi sumber pemasukan yang mampu menambah kekayaan. Sedangkan  Liabilitas adalah segala sesuatu yang menjadi sumber pengeluaran yang  akan dapat mengurangi kekayaan kita. 

Contoh yang real adalah kepemilikan  rumah. Jika rumah yang kita miliki kita sewakan dan kita memperoleh  pemasukan, maka rumah tersebut masuk dalam kategori Aset. Tetapi jika  rumah yang kita miliki tidak menghasilkan sesuatu yang produktif  alih-alih mengharuskan kita membayar biaya perbaikan, cicilan KPR, pajak  dan lain-lain, maka rumah ini masuk dalam kategori Liabilitas. Rumit  kan? Padahal rumah yang dimaksud secara kasat mata ya itu-itu saja. Hm..


Contoh  real lain yang berkenaan dengan Liabilitas adalah kepemilikan  kendaraan, smartphone dan barang-barang mewah lainnya. Selama  barang-barang tersebut tidak menghasilkan uang maka barang-barang  tersebut termasuk dalam Liabilitas alias kewajiban yang akan menjadi  beban dan mengurangi penghasilan kita. 

Kelihatannya sih keren punya  barang-barang bermerk ya, apalagi kalau limited edition dan orang lain  ga punya. Tapi kalau membebani, harus bayar cicilan sana sini dan berakhir dengan bokek? Kayaknya engga banget deh..
Jadi, bagaimana caranya agar kita bisa menambah Aset? Menurut Rangga adalah dengan berinvestasi.

Investasi sendiri terbagi 3 jenis :

1. Investasi langsung seperti membeli tanah, membangun pabrik  dan membeli mesin-mesin produksi

2. Investasi tidak langsung : pembelian saham dan obligasi, tabungan, deposito dan transaksi mata uang asing serta

3. Investasi inventori yaitu membeli barang dengan harapan nilainya akan  naik di kemuadian hari seperti emas, lukisan, barang antik dan logam  mulia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun