Mohon tunggu...
Dhevi Anggarakasih
Dhevi Anggarakasih Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dhevi Anggarakasih

Just want to be the best version of me

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bergerak Bersama Cegah Demam Berdarah Dengue

21 Juni 2016   09:11 Diperbarui: 21 Juni 2016   09:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue

Ketika demam berdarah mengubah hidup kami

Namanya Stevie, sepupu saya itu umurnya 8 setengah tahun waktu itu. Kelas 4 SD, seumuran dengan adik bungsu saya. Siang itu sepulangnya dari sekolah, dia mampir ke rumah kami. Menuju kulkas untuk mengambil sebuah botol bekas sirup berisi air putih dingin dan langsung menenggaknya. Wuah..panas..ujarnya sambil membuka baju seragamnya dan langsung kabur dengan bertelanjang dada saat nenek saya beringsut untuk menjewer kupingnya.

Bertiga dengan adik bungsu saya dan sepupu lain yang seumuran dengan mereka, mereka main bulutangkis tanpa aturan dan roller blade di halaman rumah - menciptakan kegaduhan  sampai menjelang Ashar.

Malamnya sehabis Isya, tante saya, ibu Stevie menelpon sambil menjerit-jerit histeris. Stevie tiba-tiba saja demam tinggi dan kejang-kejang. Kami bergegas ke rumahnya yang cuma berjarak beberapa puluh meter dari rumah kami. Saat kami tiba, bersamaan dengan dokter keluarga yang juga datang untuk memeriksa keadaan Stevie, Stevie telah tiada. Dia pergi dengan tubuh membiru setelah sebelumnya menjerit-jerit kesakitan sambil mengeluarkan darah dari hidung, telinga dan mulutnya. Stevie yang ganteng, Stevie yang cerdas, Stevie yang lucu telah pergi. Dia pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya akibat demam berdarah.

Waktu itu saya tidak mengerti, bagaimana mungkin demam berdarah bisa mengambil nyawa seseorang dengan begitu cepat dan tanpa tanda-tanda sedikit pun.

Belakangan saya baru tahu, sebelum meninggal Stevie suka mengeluh kepanasan, pusing dan mual yang merupakan beberapa gejala DBD. Tapi biasanya habis itu, dia akan merampok es batu di rumah kami, minum sirup atau makan es krim lalu lanjut main lagi.

Setelah tahu penyebab demam berdarah itu adalah akibat gigitan nyamuk. Nenek dan kakek saya langsung melakukan operasi besar-besaran. Memangkasi semua pohon-pohon besar yang ada di sekitar halaman rumah kami, menguras dan membersihkan gentong-gentong dan kendi serta menutupnya dengan penutup gabus, membabati tanaman-tanaman yang menurut mereka adalah sarang nyamuk bahkan membuang ban bekas yang bergelantungan di pohon jambu yang biasa kami pakai sebagai ayunan. Kami diinstruksikan untuk melakukan semua tindakan apapun untuk mencegah nyamuk berkembang biak di sekitar rumah kami dengan konsisten di bawah pengawasan kakek dan nenek. Termasuk memasang kelambu pada tempat tidur kami, mengubur kaleng-kaleng bekas, membuang atau membakar barang-barang yang sudah tidak digunakan serta harus segera ke dokter ketika merasa demam dan tidak enak badan.

Sampai saat ini, semua upaya itu berhasil. Karena tidak ada lagi dari kami maupun tetangga-tetangga sekitar kami yang terjangkiti demam berdarah.

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue
Tentang Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Merupakan penyakit dengan penyebaran tercepat  di seluruh dunia dan seringkali dijumpai di daerah tropis yang biasanya memiliki kelembaban udara yang tinggi seperti Indonesia.

Indonesia menduduki peringkat kedua dengan kasus demam berdarah tertinggi dari sekitar 100 negara endemik DBD di dunia !

Sejak tahun 2010, penyakit Demam Berdarah Dengue ini telah tersebar di 33 propinsi dan 440 kabupaten/kota di Indonesia

Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Sulawesi Utara adalah propinsi-propinsi yang memiliki kasus demam berdarah tertinggi di Indonesia.

Sampai saat ini belum ada vaksin/ obat yang mampu mencegah demam berdarah, tetapi saat timbul gejala demam berdarah ada beberapa macam obat yang perlu dihindari penggunaannya seperti obat-obatan yang mengandung asam asetilsalisilat, asam mefenamat, antibiotika, steroid,  AINS (anti-inflamasi non-steroid) dan ibuprofen. Kenapa? Karena obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko gangguan lambung dan perdarahan.

Gejala-gejala demam berdarah yang perlu diwaspadai :

- Demam tinggi sekitar  39 derajat Celcius

- Sakit kepala

- Nyeri pada belakang mata, otot dan sendi

- Mual

- Muntah

- Timbulnya ruam-ruam atau bintik-bintik kemerahan

- Hidung dan gusi berdarah

Untuk penanganan awal terhadap gejala demam berdarah ini adalah dengan pemberian cairan yang cukup, beristirahat total dan penanganan demam yang tepat yaitu dengan menggunakan obat yang mampu mengurangi demam serta nyeri seperti Parasetamol, yang telah diakui oleh WHO maupun Kementrian Kesehatan Indonesia sebagai satu-satunya obat yang disarankan dalam mengobati demam yang terkait dengan demam berdarah.

Agar terhindar dari Demam Berdarah Dengue ini, kita dapat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan menggunakan metode 3 M Plus berikut :

- Menguras

   Menguras dan menyikat dinding-dinding tempat penampungan air seperti bak mandi/WC, toren, kolam ikan, dan sebagainya minimal 1 minggu sekali.

- Menutup

  Menutup rapat-rapat penampungan air (gentong air, ember, tempayan, tangki air, drum)

- Menyingkirkan/ Mendaur Ulang

  Menyingkirkan atau mendaur ulang barang-barang bekas seperti tumpukan majalah dan koran,tumpukan pakaian bekas, kemasan-  kemasan bekas kosmetik dan lain-lain.

- Plus

Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak, lebih sering mengganti air pada vas bunga, memasang kawat kasa, menggunakan kelambu pada tempat tidur kita, menggunakan lotion anti nyamuk saat tidur dan beraktivitas di kebun, menaruh bubuk pembunuh jentik nyamuk pada tempat-tempat yang sukar dikuras dan dibersihkan, menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti Lavender, Sereh dan lain-lain.

Menanam tanaman-tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti Zodia, Kecombrang, Lavender dan Tapak Dara juga merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD.
Menanam tanaman-tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti Zodia, Kecombrang, Lavender dan Tapak Dara juga merupakan upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD.
ASEAN Dengue Day 2016

Terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang penanganan yang tepat terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue ini, mendorong dicanangkannya ASEAN Dengue Day pada 15 Juni 2011 lalu . Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi resiko penularan Demam Berdarah Dengue.

Tahun ini, dalam rangka peringatan ASEAN Dengue Day yang keenam, dengan tema Pemberdayaan Masyarakat : Sukses Berkelanjutan untuk Memerangi Dengue, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta aktif dalam membatasi penyebaran dan penularan penyakit DBD melalui Gerakan Bersama Cegah DBD Melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik - Juru Pemantau Jentik yang dicanangkan di Hotel Grand Sahid Jaya, 15 Juni 2016 lalu ini bertujuan untuk menurunkan angka penderita dan angka kematian akibat DBD dengan cara memantau keberadaan dan perkembangan jentik nyamuk di rumah masing-masing serta lingkungan sekitarnya melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M Plus yang telah disebutkan di atas.

Selain itu, untuk mengedukasi masyarakat dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan, Asian Dengue Vaccine Advocacy yang didukung oleh Kementrian Kesehatan dan Sanofi Group Indonesia meluncurkan portal Dengue Buzz Barometer.

Portal Dengue Buzz Barometer yang bisa diakses melalui www.denguemisaionbuzz.org ini menyajikan informasi penting tentang pencegahan dan pengawasan DBD yang dilakukan oleh enam negara peserta ASEAN seperti Indonesia, Laos, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina.

Kuis Kesiapan Menghadapi DBD yang bisa diakses melalui website www.denguemissionbuzz.org
Kuis Kesiapan Menghadapi DBD yang bisa diakses melalui website www.denguemissionbuzz.org
Kedepannya saya berharap informasi yang kita peroleh melalui portal Dengue Buzz Barometer serta gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang secara masif, sadar dan konsisten dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat ini mampu menyelamatkan banyak nyawa, mampu menyelamatkan banyak orang dari bahaya penularan penyakit Demam Berdarah Dengue.

Tulisan ini adalah opini pribadi dan didukung oleh Sanofi Group Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun